Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat, tantangan lingkungan semakin mengemuka. Krisis iklim, polusi, dan penipisan sumber daya alam menuntut perhatian serius dari semua pihak, termasuk sektor keuangan. Salah satu pendekatan yang semakin mendapat perhatian adalah ekonomi hijau, sebuah konsep pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial sambil mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologi. Temuan menunjukkan bahwa literasi keuangan syariah membantu masyarakat memahami dan memanfaatkan produk keuangan sesuai prinsip-prinsip syariah, seperti perbankan, asuransi, dan investasi, yang berkontribusi pada pengambilan keputusan keuangan yang bijaksana dan bertanggung jawab. Strategi efektif untuk meningkatkan literasi keuangan syariah meliputi integrasi pendidikan formal dan informal, kampanye publik, serta kolaborasi dengan lembaga keuangan. Inklusikeuangan syariah memastikan akses adil dan merata terhadap layanan keuangan bagi seluruhlapisan masyarakat, mengurangikesenjangan ekonomidan sosial. Strategi peningkatan inklusi keuangan syariah mencakup pengembangan produk keuangan inovatif, digitalisasi layanan keuangan, dan kemitraan strategis. Kesimpulannya, literasi dan inklusi keuangan syariah memiliki potensi besar mendukung ekonomi hijau melalui pembiayaan berkelanjutan, investasi etis, dan prinsip keadilan. Mengoptimalkan kedua aspek ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan ramah lingkungan, menciptakan ekosistem keuangan yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan bersama. Upaya ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk mencapai hasil optimal.