Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap metode yang digunakan oleh guru dalam menumbuhkan empati pada anak-anak usia 4 hingga 5 tahun di TK PGRI 1 Bululawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menerapkan berbagai strategi pembelajaran sosial-emosional seperti kegiatan bercerita, bermain peran, diskusi kelompok kecil, serta pembiasaan perilaku sosial positif dalam kehidupan sehari-hari. Melalui metode-metode tersebut, anak-anak mulai menunjukkan perilaku empatik seperti berbagi mainan, membantu teman yang kesulitan, dan menunjukkan kepedulian terhadap perasaan orang lain. Guru juga memberikan pendekatan individual bagi anak yang menunjukkan kesulitan dalam berempati, serta memberikan contoh konkret dalam situasi nyata yang dialami anak. Proses ini berlangsung dalam lingkungan belajar yang inklusif dan suportif, yang memungkinkan anak merasa aman dan dihargai. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pembelajaran sosial-emosional sejak usia dini sebagai landasan dalam pembentukan karakter anak. Dengan strategi yang tepat dan konsisten, guru memiliki peran sentral dalam menumbuhkan empati yang akan berdampak positif dalam kehidupan sosial anak di masa depan.