<![CDATA[Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkomparasi Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) mengalami pergerakan harga saham yang cukup signifikan, dimana dapat diperbandingkan dalam dua periode yaitu pra vaksinasi dan pasca vaksinasi covid-19 di Indonesia. metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi pada penelitian ini merupakan seluruh perusahaan/emiten yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) pada periode pra vaksinasi (Maret – Desember 2020) dan pasca vaksinasi (Januari – Oktober 2021) dengan jumlah 435 perusahaan (data emiten per 1 November 2021) untuk indeks saham ISSI, 30 perusahaan untuk indeks saham JII. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 23.00, dimana diawali dengan pengujian statistik deskriptif, uji normalitas data menggunakan skewness, dan uji hipotesis berupa uji paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dari pergerakan indeks saham ISSI dan JII secara signifikan pada periode sebelum dan setelah masa vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Hal ini dikarenakan periode sebelum diadakannya vaksinasi Covid-19 dianggap menjadi masa yang menunjukkan pergerakan indeks saham syariah paling rendah dikarenakan adanya kepanikan oleh para investor akibat adanya pandemi Covid-19. Kebanyakan investor mulai menjual banyak sahamnya di periode pra vaksinasi dan hal ini menjadikan harga saham syariah di BEI menurun. Namun pada masa pasca vaksinasi atau program vaksinasi covid-19 mulai digalakkan di Indonesia, pergerakan indeks saham syariah mulai mengalami peningkatan karena kepanikan investor akibat Covid-19 yang mulai berkurang.]]>
