Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kajian Analisis Kearifan Lokal Sebagai Landasan Konservasi Ikan Barau (Hampala macrolepidota) Permana, Rega; Delami, Apri Nur
ORGANISMS: JOURNAL OF BIOSCIENCES Vol. 2 No. 1 (2022): Organisms: Journal of Biosciences
Publisher : Pusat HKI, Paten, dan Publikasi Ilmiah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/organisms.v2i1.11756

Abstract

Hampala barb (Hampala macrolepidota) is one of the commercial freshwater fish in Indonesia which is commonly caught in lakes and rivers in Sumatra. Due to the high market demand and habitat destruction, the new fish population is under pressure which affects its sustainability in nature. One of the efforts to preserve hampala barb is through the implementation of local wisdom in the form of the Mancokao tradition. This paper aims to examine the role of local wisdom in the conservation of hampala barb. Mancokao traditional activities as a form of local wisdom are one of the good management approaches because they involve the community in its implementation. Government support and its integration with the initiation of tourism areas can help sustain this tradition and at the same time as an effort to conserve this fish resourcesAbstrakIkan barau (Hampala macrolepidota) merupakan salah satu ikan air tawar komersial di Indonesia yang umum ditangkap di danau maupun sungai di daerah Sumatera. Permintaan pasar yang tinggi dan kerusakan habitat populasi ikan barau mengalami tekanan sehingga mempengaruhi kelestariannya di alam. Salah satu upaya pelestarian ikan barau di tempuh melalui pelaksanaan kearifan local berupa tradisi mancokao. Tulisan ini bersifat deskriptif dan bertujuan untuk mengkaji peranan kearifan lokal dalam konservasi ikan barau. Kegiatan tradisi mancokao sebagai bentuk kearifan local menjadi salah satu pendekataan pengelolaan yang baik karena melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya. Dukungan pemerintah dan integrasinya dengan inisiasi kawasam wisata dapat membantu keberlanjutan tradisi ini dan secara bersamaan sebagai upaya konservasi sumberdaya ikan barauÂ