Dalam segala aspek bidang kehidupan sudah hampir seluruhnya memanfaatkan perangkat informatika sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan kinerja yang dilakukan. Atmosfer kebudayaan baru muncul yakni sebuah kecenderungan terciptanya “masyarakat digital”.Indonesia dengan sebaran 56,18 % atau 150 juta adalah penduduk sebagai pengguna internet aktif. Besarnya marketplace (pasar daring) di Indonesia serta perubahan karakteristik pasar dan gaya hidup konsumen yang mendambakanadanya berbagai kemudahan, efisiensi dan aksebilitas telah mendorong munculnya banyak usaha rintisan (startup) untuk dapat mengisi peluang besar tersebut, dimana bisnis harus dilakukan tidak seperti biasa, maka sangat memungkinkan lahirnya perusahaan baru berbasis aplikasi (startup digital), sehingga semua urusan ada dalam satu telunjuk.Melihat begitu pesatnya perkembangan startup dan potensi yang dimiliki serta sesuai dengan program startupweekend yang digagas oleh konverensi wali gereja, Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Medan mengadakan pelatihan dalam pengembangan usaha rintisan dilingkungan kepemudaan keuskupan. Selaras dengan program Keuskupan Agung Medan, pelaksanaan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan penulis kali ini yaitu sebagai fasilitator dalam pelatihan pengembangan usaha rintisan dilingkungan komisi kepemudaan keuskupan agung medan.