Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI PERBANDINGAN SUHU PERMUKAAN LAUT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT NOAA-AVHRR DENGAN ARGO FLOAT DI PERAIRAN SELATAN JAWA, BALI DAN NUSA TENGGARA Irawan Y. P, Farid; Sukojo , Bangun Muljo; S., B. Realino; Jaelani, LM.
GEOID Vol. 4 No. 1 (2008)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v4i1.1249

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari sekitar 17.506  pulau dengan garis pantai sepanjang ± 80.791 km (Djunarsjah, 2004), memiliki wilayah perairan yang cukup luas dengan kekayaan yang terkandung di dalamnya. Dibutuhkan suatu metode yang cepat dan efisiensi dalam menyajikan kondisi laut dan perubahannya secara lengkap, dan terjangkau. Teknologi Penginderaan Jauh (Remote Sensing) memberikan peluang untuk pembuatan peta suhu permukaan laut yang lebih akurat. Citra satelit NOAA-AVHRR sebagai satelit lingkungan sangat baik digunakan untuk memantau kondisi lautan secara temporal. Pada umumnya satelit ini merekam suatu wilayah sebanyak 2 kali waktu siang dan 2 kali pada malam hari dengan cakupan lebar pandang 2.399 km. Teknologi kelautan memunculkan Argo Float (The Array for Real-time Geostropic Oceanography – Float) sebagai alat untuk pengukuran profil suhu dan salinitas secara near real-time dengan menggabungkan metode pengukuran in-situ dan satelit sebagai alat untuk mengirimkan data. Dalam penelitian dilakukan studi perbandingan suhu permukaan laut menggunakan citra NOAA-AVHRR dengan Argo Float sebagai data pengukuruan suhu pengukuran in-situ. Citra NOAA-AVHRR level 1B diolah menggunakan algoritma McMillin & Crosby. Data Argo Float diolah menggunakan software Ocean Data View 3.3.2 untuk mendapatkan suhu lapisan teratas dan digunakan sebagai suhu permukaan laut. Hasil penelitian yang didapat berupa peta suhu permukaan laut perbandingan citra NOAA-AVHRR dengan data Argo Float skala 1 : 4.500.000. Analisa yang telah dilakukan menunjukkan nilai suhu permukaan laut citra NOAA-AVHRR lebih tinggi dari Argo Float dengan selisih antara 0,167 C hingga 4,187 C pada 10 titik pengamatan. Validasi data citra NOAA-AVHRR dengan data Argo Float menggunakan suatu persamaan matematis yaitu y = 0,3979x + 19,045 dengan batasan suhu permukaan laut antara 25, 711 C sampai dengan 28,778 C. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suhu permukaan laut yang terekam oleh data penginderaan jauh adalah suhu permukaan lapisan atas, sedangkan suhu permukaan laut dari Argo Float adalah suhu pada kedalaman 4-5 meter yang dianggap sebagai suhu permukaan laut dari data Argo Float sehingga terjadi perbedaan nilai suhu permukaan lautnya. 
PEMANFAATAN BAND THERMAL INFRARED (TIR) CITRA ASTER UNTUK PEMETAAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN SELAT MADURA Santoso, Santoso; Sukojo , Bangun Muljo; Jaelani, LM.; Wijanarto, Antonius B.
GEOID Vol. 4 No. 1 (2008)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v4i1.1253

Abstract

Suhu Permukaan Laut (SPL) merupakan faktor penting dalam oseanografi, saat ini telah banyak satelit yang dilengkapi sensor inframerah termal untuk mengukur SPL. ASTER (Advanced Spaceborn Thermal Emission and Reflection Radiometer) merupakan citra multi band sensor inframerah termal (TIR) pertama di dunia memiliki resolusi spasial 90x90 m dengan luas liputan 60 km. Dalam penelitian ini digunakan dua metode perhitungan SPL dari Citra ASTER yaitu algoritma Alley&Nilsen yang menggunakan perhitungan single band dan algoritma Kishino dengan menggunakan multi band, hasil kedua algoritma tersebut dibandingkan dengan pengukuran lapangan dan SPL dari Citra NOAA-AVHRR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhitungan dengan algoritma Kishino mempunyai kesesuaian yang paling baik dari pada algoritma Alley&Nilsen dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,6093 terhadap data lapangan dan 0,5592 terhadap data Citra NOAA-AVHRR.