<![CDATA[Ketidaktransparanan dalam kontrak leasing kendaraan bermotor masih menjadi persoalan serius yang kerap menimbulkan kerugian bagi konsumen, terutama dalam hal perhitungan bunga, biaya tersembunyi, dan penarikan kendaraan tanpa mekanisme hukum yang sah. Kondisi ini menandakan lemahnya perlindungan hukum serta rendahnya pemahaman konsumen terhadap isi kontrak leasing yang mereka tandatangani. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk ketidaktransparanan dalam kontrak leasing, menilai tingkat pemahaman konsumen, serta merumuskan strategi perlindungan konsumen yang lebih efektif. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan lokasi di wilayah Cikarang, dengan subjek penelitian terbatas pada mahasiswa Universitas Pelita Bangsa daerah cikarang saja yang menggunakan layanan leasing kendaraan. Jumlah responden sebanyak 20 orang dipilih melalui teknik purposive sampling berdasarkan kriteria pengalaman leasing dalam lima tahun terakhir dan pernah mengalami konflik kontrak. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan survei terbuka, sedangkan analisis data menggunakan metode tematik dengan pendekatan coding dan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden tidak memahami detail isi kontrak leasing dan merasa dirugikan oleh praktik leasing yang tidak transparan. Kebaruan penelitian ini terletak pada fokus empiris terhadap kelompok pekerja yang menjadi target utama pasar leasing. Implikasi penelitian mengarah pada pentingnya edukasi hukum dan pembaruan kebijakan perlindungan konsumen di sektor pembiayaan kendaraan bermotor.]]>
