Perkembangan teknologi digital dan meningkatnya penggunaan media sosial telah mempengaruhi cara remaja membentuk persepsi tentang seksualitas. Melalui konten yang diproduksi dan disebarkan oleh influencer, remaja mendapatkan berbagai pandangan dan norma yang berpotensi memengaruhi perkembangan identitas seksual mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak pengaruh influencer terhadap persepsi seksualitas remaja melalui kajian literatur yang mendalam. Pendekatan kualitatif digunakan dengan metode telaah literatur dari sumber-sumber terpercaya yang dipublikasikan dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil studi menunjukkan bahwa konten influencer, baik yang bersifat edukatif maupun permisif, memiliki pengaruh signifikan terhadap persepsi remaja melalui mekanisme observasi, identifikasi, dan internalisasi norma sosial. Faktor-faktor seperti kualitas konten, tingkat kepercayaan, kedekatan emosional, serta literasi digital turut memoderasi pengaruh tersebut. Dampak positif termasuk peningkatan pengetahuan seksualitas yang benar dan norma yang sehat, sementara dampak negatif berpotensi memunculkan persepsi permisif dan perilaku berisiko. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pengembangan kebijakan dan edukasi berbasis literasi digital serta kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan influencer untuk mengoptimalkan pengaruh positif dan meminimalisir dampak negatif. Keterbatasan studi ini adalah kurangnya data empiris yang mendalam, sehingga disarankan penelitian lanjutan melibatkan responden langsung dan pendekatan kuantitatif untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.