<![CDATA[Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah membentuk manusia yang memiliki akhlak mulia. Namun, dalam era modern saat ini, hal tersebut menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah dampak negatif dari media sosial. Dalam konteks ini, pendidikan Islam, khususnya melalui lembaga pesantren, memegang peranan penting dalam pembinaan akhlak dengan menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan utama dalam berperilaku mulia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana keteladanan seorang Kyai dalam menanamkan akhlakul karimah kepada para santri di Pondok Pesantren Al-Quraniyah, Bengkulu Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kyai memiliki peranan yang sangat signifikan melalui empat aspek keteladanan: Qudwah al-Ibadah (menjadi panutan dalam ibadah), Qudwah Zuhud (gaya hidup sederhana), Qudwah Tawadhu’ (sikap rendah hati), dan Qudwah al-Karimah (berakhlak mulia). Keempat aspek ini terlihat nyata dalam perilaku Kyai sehari-hari dan memberikan dampak positif terhadap pembentukan karakter para santri. Keteladanan yang ditunjukkan oleh Kyai tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga diwujudkan secara nyata melalui tindakan dan pembiasaan dalam kehidupan pesantren sehari-hari. Temuan ini menegaskan bahwa peran Kyai sebagai teladan sangat penting dalam membentuk santri yang religius, berakhlak baik, dan siap menjadi generasi Islam yang kuat dan tangguh.]]>
