Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan bawah yang menyebabkan inflamasi pada alveoli paru-paru. Penyebab pneumonia salah satunya oleh bakteri streptococcus pneumoniae. Pengobatan yang tepat dan cepat sangat penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas yang terkait dengan penyakit ini. Pengobatan pneumonia bakterial sering melibatkan penggunaan antibiotik, dengan levofloxacin sebagai salah satu pilihan utama karena spektrum aktivitasnya yang luas. Namun, durasi optimal terapi antibiotik masih menjadi perdebatan, apakah terapi jangka pendek atau jangka panjang lebih efektif dalam mempercepat pemulihan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas terapi antibiotik levofloxacin jangka panjang dan jangka pendek dalam masa waktu pemulihan pasien dengan pneumonia bakterial. Data dari berbagai studi klinis dan penelitian observasional dari tahun 2014 hingga 2024 dianalisis untuk mengevaluasi durasi optimal terapi dalam hal penyembuhan klinis, risiko kekambuhan, dan pengembangan resistensi antibiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi jangka pendek seringkali sama efektifnya dengan terapi jangka panjang dalam mencapai penyembuhan klinis, dengan keuntungan tambahan berupa pengurangan risiko efek samping dan resistensi antibiotik. Namun, terapi jangka panjang mungkin diperlukan untuk kasus dengan keparahan lebih tinggi atau komorbiditas tertentu untuk memastikan eradikasi patogen sepenuhnya. Temuan ini mengindikasikan bahwa durasi terapi antibiotik harus disesuaikan dengan kondisi klinis spesifik pasien untuk mencapai hasil optimal.