Ulum, Muhammad Rafisqi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Narasi Propaganda Kelompok Radikal di Media Sosial: Studi Diskursus Khilafatul Muslimin di Facebook (2019-2024) Ulum, Muhammad Rafisqi; Damayanti, Angel
Jurnal Politica Vol 16, No 1 (2025): Jurnal Politica Mei 2025
Publisher : Sekretariat Jenderal DPR RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22212/jp.v16i1.4875

Abstract

Media sosial menjadi platform penting bagi kelompok radikal untuk menyebarluaskan narasi propaganda karena dapat membangun pemahaman yang mendukung kelompok tersebut serta memastikan loyalitas anggota yang ada. Penyebaran paham radikal yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Itu sebabnya, tulisan inibertujuan untuk menganalisis narasi yang disebarluaskan oleh kelompok Khilafatul Muslimin melalui facebook sepanjang tahun 2019-2024. Peneltiian ini menganalisa diskursus narasi yang dibangun oleh kelompok Khilafatul Muslimin, termasuk cara mereka menyampaikan pesan, isi pesan propaganda dan bagaimana publik merespon konten yang mereka unggah. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dalam bentuk analisis sentimen berbasis website dan analisis wacana. Para peneliti memanfaatkan konsep propaganda dan kontra-propganda serta diskursus dan narasi, yang dilengkapi dengan triangulasi data yang berasal dari wawancara dengan narasumber yang terdiri dari juru bicara kelompok Khilafatul Muslimin, pakar radikalisme dan pembuat kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebaran diskursus Khilafatul Muslimin di facebook merupakan propaganda abu-abu dan paling banyak menggunakan narasi bertema religius dan sosial politik. Hal ini dapat dilihat dari lima kata yang paling sering muncul dalam unggahandan diskusi mereka. Itu sebabnya, pemerintah perlu melakukan kontra-propaganda dengan melibatkan tokoh-tokoh agama dan influencer untuk mematahkan argumentasi negatif dari narasi-narasi tersebut.