Lilin aromaterapi merupakan salah satu bentuk pemanfaatan minyak atsiri yang semakin banyak dikembangkan sebagai terapi komplementer guna mendukungrelaksasi,kesejahteraan psikologis, serta sebagai agen penolak serangga. Studi ini merupakan tinjauan literatur yang bertujuan mengevaluasi potensi tanaman tanaman asli Indonesia sebagai sumber bahan aktif dalam formulasi lilin aromaterapi, sekaligus menelaah pendekatan formulasi yang mendukung efektivitas dan keamanan produk. Kajian dilakukan dengan menelusuri publikasi ilmiah nasional dalam rentang sepuluh tahun terakhir, menggunakan kata kunci seperti “lilin aromaterapi”, “minyak atsiri”, dan “ekstraksi”. Beberapa spesies tumbuhan yang teridentifikasi mengandung senyawa bioaktif—seperti eugenol, linalool, sitronelal, dan flavonoid—antara lain kemangi, sereh wangi, nilam,jeruk nipis, lengkuas, teh hijau, dan kopi arabika. Senyawa-senyawa tersebut diketahui memiliki aktivitas farmakologis sebagai antiinflamasi, antioksidan, relaksan, dan repelan alami. Proses formulasi lilin yang optimal membutuhkan penyesuaian bahan dasar,pengaturan suhu, serta metode ekstraksi yang mampu mempertahankan stabilitas senyawa aktif. Selain karakteristik fisik, uji efektivitas biologis juga diperlukan untuk memastikan khasiat dan keamanan produk. Kajian ini menyimpulkan bahwa pengembangan lilin aromaterapi berbahan minyak atsiri lokal tidak hanya mendukung kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, tetapi juga berkontribusi terhadap pelestarianbiodiversitas Indonesia secara berkelanjutan.Kata Kunci: lilin aromaterapi, minyak atsiri, tanaman lokal, terapi alami, formulasi. ABSTRACTAromatherapy candles represent an increasingly popular application of essential oils as a form of complementary therapy, supporting relaxation, psychological well-being, and functioning as natural insect repellents. This study is a literature review aimed at evaluating the potential of Indonesian native plants as sources of active compounds for aromatherapy candle formulations, while also examining formulation approaches thatenhance product efficacy and safety. The review was conducted by analyzing national scientific publications from the past ten years, using keywords such as “aromatherapy candles,” “essential oils,”and “extraction.” Several plant species identified as containing bioactivecompounds—including eugenol, linalool, citronellal, and flavonoids—include basil, citronella, patchouli, key lime, galangal, green tea, and Arabica coffee. These compounds are known for their pharmacological activities, such as anti-inflammatoryantioxidant, relaxing, and natural repellent properties. Optimal candle formulation requires careful selection of base materials, temperature regulation, and extraction methods that preserve the stability of active compounds. In addition to evaluating physicalcharacteristics, biological efficacy testing is necessary to ensure product benefits and safety. This review concludes that the development of aromatherapy candles using locally sourced essential oils not only supports health and community economic empowerment but also contributes to the sustainable conservation of Indonesia’s biodiversity. Keywords: Aromatherapy candles, essential oils, Indonesian plants, bioactive compounds, formulation efficacy