Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengenalan Smart Farming Dan Pembuatan Pupuk Organik di Kampung Cibeureum, Desa Sukanagalih, Cianjur, Jawa Barat Ang, Benson; Noriko, Nita; Maulana, Aisyah Fajri; Fajar, Mahesa Putra; Pua Meno, Muhamad Zikrillah; Varomdhona, Siti; Haris Atsal, Muhammad Amar; Shalsabila, Nayla Fatihah; Vaerani, Nazwa Aiska; Sastradinata, Raydinal Adam Kusdinar; Syifanindira, Satri Vierly; Rismayanti, Rismayanti; Ishmah, Fahradhita Sri; Indrini, Tri; Fachrudin, Muhammad Iqbal Raihan; Mulyanto, Rizky Nuur Berlianni; Effendi, Yunus
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i2.6174

Abstract

Geografi kampung Cibeureum, Desa Sukanagalih Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat menunjukkan 60% areal perbukitan yang rawan terhadap erosi. Kemiringan areal perbukitan yang mencapai 45°masih banyak dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena keterbatasan areal datar. Kurangnya pengetahuan mengenai konsep pertanian yang berkelanjutan membuat petani menggunakan pupuk dalam dosis dan volume yang tinggi untuk menggantikan kehilangan nutrien pada tanah akibat erosi. Hal ini menyebabkan ongkos produksi pertanian meningkat, sehingga keuntungan penjualanan sayuran tidak sebanding dengan beban kerja petani. Oleh karena itu dilakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa pengenalan teknik smart farming. Kegiatan ini bertujuan agar para petani memahami pentingnya mendeteksi kondisi lingkungan dan tanah dalam budidaya pertanian. Selain itu, petani juga diharapkan mampu mengoperasikan sensor untuk menentukan jenis tanaman yang sesuai serta menghitung dosis dan volume pupuk yang diperlukan. Petani juga didorong untuk memproduksi pupuk organik secara mandiri guna mengurangi biaya pembelian pupuk. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan praktik di lapangan yang diikuti oleh 10 orang petani dari kelompok tani Kampung Cibeureum. Materi pelatihan yang diberikan adalah mengenai pengenalan teknik pendeteksian kondisi lingkungan dan prosedur pembuatan pupuk organik. Hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat menunjukkan bahwa para petanimulai memahami pentingnya pendeteksian kondisi lingkungan dan tanah sebelum menjalankan usaha pertanian. Selain itu, petani juga berhasil memahami cara mengoptimalkan produktivitas tanaman hortikulturamenggunakan pupuk organik. Hal ini dibuktikan dengan 10 orang petani yang mampu mengoperasikan sensor untuk memastikan jenis tanaman beserta dengan dosis dan volume pupuk yang diperlukan serta mampu membuat pupuk organik secara mandiri untuk mengurangi biaya pembelian pupuk