Setyasari, Arinta
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan

EFEK EKSTRAK ETANOL BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN Syafiqoh, Wardah 'Afaaf Hanifathuz; Sovia, Evi; Setyasari, Arinta
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2025): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung flavonoid, dengan senyawa utama berupa hesperidin, yang berperan sebagai antioksidan untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol Low-Density Lipoprotein (LDL). Studi ini dilakukan dengan tujuan mengkaji pengaruh pemberian ekstrak etanol buah jeruk nipis terhadap kadar LDL. Eksperimen laboratorium dengan desain randomized post-test only control group secara in vivo diterapkan dalam penelitian ini. Tikus wistar sebanyak 24 ekor digunakan sebagai subjek penelitian, yang dibagi menjadi enam kelompok. Kelompok kontrol negatif hanya diberikan pakan standar, sementara kelompok kontrol positif diinduksi dengan diet tinggi lemak (DTL) dan propiltiourasil (PTU) tanpa tambahan ekstrak. Kelompok perlakuan simvastatin diberi induksi DTL dan PTU serta diberikan simvastatin dengan dosis 0,9 mg/kgBB. Tiga kelompok lainnya diberi induksi DTL dan PTU, namun diberi ekstrak etanol jeruk nipis dengan dosis masing-masing 0,875, 1,75, dan 3,5 g/kgBB. Selama 14 hari, tikus diberikan perlakuan sesuai kelompok masing-masing. Pada akhir penelitian, tikus dieutanasia menggunakan karbon monoksida (CO), kemudian sampel darah diambil dari organ jantung untuk pengukuran kadar LDL. Analisis data dilakukan dengan menerapkan uji One-Way ANOVA, untuk selanjutnya di uji Post Hoc Tukey. Temuan studi menggambarkan bahwasanya tikus yang menerima ekstrak etanol dengan dosis 0,875 g/kgBB memiliki kadar LDL yang secara signifikan lebih rendah (p < 0,05) dibanding kelompok kontrol positif yang hanya mendapatkan DTL, sedangkan untuk kelompok dengan dosis 1,75 dan 3,5 g/KgBB tidak dapat dianalisis efek terhadap LDL karena sebagian besar hewan mengalami drop out. Berdasarkan temuan ini, ekstrak etanol jeruk nipis terbukti mampu mencegah peningkatan kadar kolesterol LDL. Kata kunci: antioksidan, jeruk nipis, kadar kolesterol LDL DOI : 10.35990/mk.v8n2.p161-173
PROFIL METABOLIK PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT DUSTIRA TAHUN 2023 Setyasari, Arinta; Rakhmat, Iis Inayati; Aviliani, Nur
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7 No 1 (2024): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang sampai saat ini masih menjadi ancaman serius bagi kehidupan manusia, dan merupakan penyebab kematian yang umum terjadi. Sindrom metabolik merupakan kumpulan faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular terdiri dari gejala-gejala gangguan metabolik, meliputi hipertensi, obesitas sentral, hiperglikemia, hipertrigliserida, dan rendahnya kadar High Density Lipoprotein (HDL). Sindrom metabolik berdasarkan NCEP ATP-III dapat didiagnosis jika seseorang memenuhi minimal tiga dari lima kriteria tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran profil metabolik pasien PJK di Rumah Sakit Dustira tahun 2023. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder. Jumlah responden 100 orang diambil secara consecutive sampling dengan dilakukan pengambilan data rekam medis, pemeriksaan lingkar pinggang, pemeriksaan tekanan darah, dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Hasil penelitian didapatkan sebagian besar subjek memiliki IMT obesitas-1 (47%), dengan lingkar pinggang yang meningkat (46%) pada laki-laki, tekanan darah meningkat sebanyak (74%), dengan kadar glukosa darah puasa (57%). Sebanyak 52% pasien PJK di RS Dustira memiliki faktor risiko sindrom metabolik. Komponen sindrom metabolik meningkat pada pasien PJK karena berkaitan dengan atherosklerosis dan disfungsi endotel. Kata kunci : penyakit jantung koroner, profil metabolik, sindrom metabolik DOI : 10.35990/mk.v7n1.p80-90