Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penggunaan Lipa’ sabbe bagi Laki-Laki dalam Acara Perkawinan Masyarakat Bugis Perspektif Syariat Islam (Studi Kasus Di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo) Afizha, Andi Sutra Ratu; Hakim, Ahmad; Sumardin, Andi
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 3, No 1 (2025): Agustus
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15919093

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan lipa’ sabbe bagi laki-laki dalam berbagai acara budaya masyarakat Bugis di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, serta memahami pandangan syariat Islam dan adat Bugis terhadap penggunaan lipa’ sabbe bagi laki-laki dalam acara perkawinan masyarakat Bugis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data terdiri observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan terdiri dari data primer melalui wawancara dengan tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat, serta data sekunder dari literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, lipa’ sabbe adalah sarung sutra khas Bugis dengan makna simbolik dan sosial yang kuat, digunakan dalam berbagai acara budaya seperti pernikahan, akikah, dan peringatan Hari Jadi Wajo. Kedua, dari perspektif syariat Islam, penggunaan sutra oleh laki-laki dilarang kecuali dalam jumlah sedikit yang tidak dominan dan hanya sebagai hiasan, sehingga lipa’ sabbe yang telah dicampur dengan bahan lain dan tidak murni sutra secara keseluruhan, maka dianggap tidak bertentangan dengan syariat Islam. Kesimpulan penelitian ini bahwa masyarakat Bugis di Kecamatan Tempe melestarikan penggunaan lipa’ sabbe dalam acara perkawinan sebagai simbol budaya dengan tetap menyesuaikannya dengan syariat Islam. Dengan demikian, masyarakat Bugis mampu menjaga keseimbangan antara adat dan syariat Islam.