Background: Hypertension remains one of the categories of non-infectious diseases whose prevalence continues to increase every year. This disease can be managed through pharmacological and non-pharmacological approaches, one of which is by applying the Benson relaxation method. Purpose: To assess the impact of Benson relaxation therapy on lowering blood pressure in individuals with hypertension. Methods: Quantitative research with pre-experimental design that applies one-group pretest-posttest approach. The sample in this study was selected selectively using purposive sampling technique and consisted of 30 respondents. Data analysis was conducted by univariate and bivariate analysis using paired T-test at a significance level of 95%. Results: Data analysis showed that after Benson relaxation therapy, the average systolic blood pressure decreased to 133.03 mmHg with a standard deviation of 7.029, ranging from 120 - 145 mmHg. Meanwhile, diastolic blood pressure had an average of 83.13 mmHg with a standard deviation of 3.421. The data revealed that the smallest value recorded was 78 mmHg while the highest value reached 92 mmHg. Conclusion: Benson relaxation therapy significantly plays a role in lowering blood pressure in hypertensive patients. It is hoped that this finding can be a non-pharmacological approach as an intervention option in lowering blood pressure. Keywords: Benson Relaxation; Blood Pressure; Hypertension. Pendahuluan: Hipertensi tetap menjadi salah satu kategori penyakit non-infeksius yang prevalensinya terus meningkat setiap tahunnya. Penyakit ini dapat dikelola melalui pendekatan farmakologi maupun non-farmakologi, salah satunya dengan penerapan metode relaksasi Benson. Tujuan: Untuk menilai dampak terapi relaksasi Benson terhadap penurunan tekanan darah pada individu dengan hipertensi. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain pre-eksperimental yang menerapkan pendekatan one-group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini dipilih secara selektif menggunakan teknik purposive sampling dan terdiri dari 30 responden. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji paired T-test pada tingkat signifikansi 95%. Hasil: Analisis data menunjukkan bahwa pasca terapi relaksasi Benson, tekanan darah sistolik rata-rata menurun menjadi 133,03 mmHg dengan standar deviasi 7,029, berkisar antara 120 - 145 mmHg. Sementara itu, tekanan darah diastolik memiliki rata-rata sebesar 83,13 mmHg dengan standar deviasi 3,421. Data tersebut mengungkapkan bahwa nilai terkecil yang tercatat adalah 78 mmHg sementara nilai tertingginya mencapai 92 mmHg. Simpulan: Terapi relaksasi Benson secara signifikan berperan dalam menurunkan tekanan darah pasien hipertensi. Diharapkan, temuan ini dapat menjadi pendekatan non-farmakologi sebagai opsi intervensi dalam menurunkan tekanan darah. Kata Kunci: Hipertensi; Relaksasi Benson; Tekanan Darah.