Jembatan merupakan komponen strategis dalam sistem infrastruktur transportasi yang berperan penting dalam menunjang mobilitas dan aktivitas ekonomi. Efisiensi desain, khususnya dalam konfigurasi rangka (truss), menjadi aspek fundamental dalam mengoptimalkan kekuatan struktur sekaligus menekan biaya konstruksi dan penggunaan material. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis komparatif terhadap kinerja struktur jembatan rangka baja dengan konfigurasi K-Truss konvensional dan konfigurasi gabungan Warren Truss–K-Truss. Fokus analisis meliputi aspek lendutan, efisiensi struktur berdasarkan nilai Demand Capacity Ratio (DCR), serta kebutuhan total berat material baja. Pemodelan struktur dilakukan menggunakan perangkat lunak SAP2000 dengan mengacu pada SNI 1725:2016, mencakup pembebanan berupa beban mati dan beban lajur tipe “D”. Hasil analisis menunjukkan bahwa konfigurasi gabungan menghasilkan lendutan sebesar 4,00 mm, lebih besar dibandingkan konfigurasi K-Truss sebesar 3,25 mm, dengan selisih 23,08%. Rata-rata nilai DCR untuk elemen tekan dan tarik pada konfigurasi gabungan masing-masing sebesar 21,5% dan 8,8%, sedangkan pada konfigurasi K-Truss sebesar 11,9% dan 8,2%. Dari segi penggunaan material, konfigurasi gabungan memiliki total berat 241,43 ton, lebih ringan 25,61% dibandingkan K-Truss yang memiliki berat 303,24 ton. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa konfigurasi gabungan Warren Truss dan K-Truss mampu memberikan efisiensi material yang lebih tinggi tanpa mengorbankan kinerja struktural secara signifikan. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan desain jembatan yang lebih optimal dan aplikatif, baik dalam konteks akademik maupun implementasi teknis di lapangan. Kata kunci : Jembatan Rangka Baja, Warren Truss, K-Truss, Efisiensi Struktur, Demand Capacity Ratio, SAP200