Abstract: The main objective of early childhood education is an important educational institution that helps the government prepare the next generation as soon as possible. Through a handicraft project that utilizes recycled materials, this study aims to improve the fine motor skills of children at the Pembina Sungai Are State Kindergarten. Handicraft activities can foster creativity and stimulate children's motor skills. Two cycles of classroom action research (CAR) were conducted consecutively to form this study. Pembina Sungai Are Kindergarten, which has a total of 15 students (10 girls and 5 boys), served as the research subject. Documentation and observational research were part of the data collection techniques. The technique for data analysis was also a method for descriptive analysis. Based on the analysis of the percentage of teacher teaching activities in cycle I, the result was 86.67%. The learning activities for children in cycle I were 73.33%. Furthermore, there was a marked increase in educator involvement in the second cycle, reaching a percentage of 93.33%. The results of child activation also increased to 93.33% in the second cycle. In cycle I, the children's learning outcomes were 60%, and increased to 93.34% in cycle II. Therefore, it can be said that handicraft activities that utilize recycled materials can improve children's fine motor skills.Keywords: children's fine motor skills, handicrafts, recycled materials, early childhood. Abstrak: Tujuan utama pendidikan anak usia dini adalah instansi pendidikan penting yang membantu pemerintah mempersiapkan generasi berikutnya sesegera mungkin. Melalui proyek kerajinan tangan yang memanfaatkan bahan bekas, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak di TK Negeri Pembina Sungai Are. Kegiatan kerajinan tangan dapat menumbuhkan kreativitas dan merangsang motorik anak. Dua siklus penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan berturut-turut membentuk penelitian ini. TK Pembina Sungai Are, yang memiliki 15 siswa secara keseluruhan (10 perempuan dan 5 laki-laki), berfungsi sebagai subjek penelitian. Dokumentasi dan penelitian observasional merupakan bagian dari teknik pengumpulan data. Teknik untuk analisis data juga merupakan metode untuk analisis deskriptif. Berdasarkan analisis perolehan persentase kegiatan guru mengajar siklus I diperoleh 86,67%. kegiatan belajar untuk anak siklus I diperoleh 73,33%. Selanjutnya, telah terjadi peningkatan yang mencolok dalam keterlibatan pendidik siklus kedua, mencapai persentase 93,33%. Hasil aktivasi anak meningkat menjadi 93,33% pada siklus kedua juga. Pada siklus I, hasil belajar anak sebesar 60%, dan meningkat menjadi 93,34% pada siklus II. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kegiatan kerajinan tangan yang memanfaatkan bahan daur ulang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak-anak.Kata kunci: Motorik halus anak, kerajinan tangan dari bahan bekas, anak usia dini.