Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah daun teh-tehan dapat dijadikan sediaan hair tonic serta mengetahui evaluasi fisik sediaan hair tonic. Formulasi sediaan hair tonic yang dibuat yaitu menggunakan bahan alam daun teh-tehan dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental, meliputi : pengumpulan bahan, standarisasi simplisia, pembuatan ekstrak, standarisasi ekstrak, skrinning fitokimia, dan pembuatan sediaan. Pengujian yang dilakukan pada evaluasi fisik sediaan hair tonic yang dilakukan antara lain pemeriksaan uji organoleptis, uji pH, uji iritasi, uji viskositas, uji hedonic, dan uji daya sebar. Hasil pengujian organoleptis, uji pH, uji iritasi, uji viskositas, uji hedonic, dan uji daya sebar menunjukkan seluruh formula baik. Pada hasil pH menunjukkan angka antara 5-6 yang menyatakan bahwa hair tonic aman digunakan pada kulit kepala. Pada uji viskositas rata-rata yang didapatkan 2-3 cPs yang menunjukkan nilai viskositas telah sesuai dan mudah diaplikasikan. Pada hasil uji hedonic sediaan hair tonic menunjukkan bahwa rata-rata paling disukai bentuk dari hair tonic. Pada hasil uji daya sebar didapatkan angka antara 5-6 yang menunjukkan bahwa daya sebar sediaan hair tonic daun teh-tehan penyebarannya baik. Hasil pertumbuhan rambut kelinci selama 28 hari dari ketiga formulasi didapatkan formulasi 1 (10%) dengan panjang rata-rata 1,3 cm, formulasi 2 (20%) rata-rata panjang rambut 1,4cm, dan formulasi 3 (30%) didapatkan rata-rata Panjang rambut 1,6cm. Dari ketiga formulasi yang paling efektif sebagai pertumbuhan rambut adalah di perlakuan formulasi 3 dengan konsentrasi ekstrak 30% yaitu 1,6 cm.