Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kota Pekanbaru serta upaya penanganannya dari perspektif sosial. KDRT merupakan permasalahan sosial yang kompleks dan berdampak signifikan terhadap korban, khususnya perempuan dan anak. Berdasarkan data dari instansi terkait, kasus KDRT di Pekanbaru menunjukkan kecenderungan yang fluktuatif, namun tetap memprihatinkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara dengan pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), LSM, serta korban KDRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ekonomi, pendidikan rendah, dan budaya patriarki masih menjadi pemicu utama terjadinya KDRT. Selain itu, upaya penanganan oleh pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat sudah berjalan, namun masih menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan anggaran dan kurangnya sosialisasi. Penelitian ini menyarankan perlunya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait untuk meminimalisasi kasus KDRT dan memberikan perlindungan maksimal bagi korban.