Penelitian ini bertujuan adalah untuk menggambarkan: 1) permasalahan pendanaan pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kalimantan Barat sebelumnya, 2) pengelolaan pendanaan masyarakat pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kalimantan Barat, 3) strategi pengelolaan pendanaan masyarakat hingga survive pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Kalimantan Barat yaitu: PKBM Gemilang, PKBM Bubor Paddas, dan PKBM Prokindo. Informan pada penelitian ini adalah ketua PKBM, pengelola PKBM dan masyarakat yang terlibat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik keabsahan data pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji kredibilitas dan uji depenability. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini melalui pengumpulan data, kondensasi, penyajian data perkasus, dan pada tahap terakhir peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan: 1) permasalahan pendanaan masyarakat yang terjadi pada PKBM Kalimantan Barat sebelumnya sangat beragam. Permasalahan tersebut meliputi terbatasnya dana pemerintah, perubahan kebijakan dan pergantian kepemimpinan, hubungan yang kurang baik dengan pemerintah serta sulitnya persyaratan administrasi yang harus dipenuhi. Meskipun demikian, PKBM telah berupaya mengatasi permasalahan tersebut. Upaya yang dilakukan adalah yaitu: mengupayakan dana luar, pengelola memberikan dana hibah, melakukan upaya inovatif serta membangun usaha bersama masyarakat, 2) pengelolaan pendanaan masyarakat pada PKBM Kalimantan Barat telah berjalan. Namun pada prioritas penerima dan pelaksanaan penerimaan dana masyarakat belum optimal. Selanjutnya, adanya pengelolaan pengembangan pendanaan masyarakat telah memberikan manfaat pada semua PKBM baik dibidang sosial, ekonomi dan pendidikan. 3) strategi pengelolaan pendanaan masyarakat hingga survive pada PKBM Kalimantan Barat telah berjalan namun belum optimal. Strategi ini meliputi: pengembangan partisipasi masyarakat, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kerjasama dan kemitraan, special event. Pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipasi masyarakat belum berjalan optimal. Kemudian, pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) melalui aplikasi fundaraising dan internet banking juga belum optimal. Selanjutnya, kerjasama dan kemitraan bersama pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), swasta belum optimal.