Budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu subsektor perikanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berperan penting dalam mendukung perekonomian masyarakat, Budidaya udang merupakan salah satu kegiatan perikanan budidaya yang banyak dikembangkan di Indonesia, Di antara berbagai sistem budidaya, tambak tradisional masih menjadi pilihan utama bagi sebagian besar petambak, terutama mereka yang memiliki keterbatasan modal dan teknologi. Sistem tradisional umumnya dilakukan dengan input rendah, memanfaatkan kondisi lingkungan alami tanpa pengelolaan intensif, sehingga memiliki biaya operasional yang relatif murah namun dengan produktivitas yang terbatas, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan bobot dan laju pertumbuhan bobot harian dari udang vanname yang dibudidayakan ditambak tanah secara tradisional, Penelitian ini dilakukan pada dua tambak yang menjadi sentra budidaya udang tambak tanah tradisional, Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan, dari bulan Maret - April 2025, variabel dari penelitian ini mencakup bobot mutlak dan panjang mutlak dari udang yang dibudidayakan, Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2016, yang kemudian dianalisis, Penelitian ini menunjukan hasil bahwa tambak udang II menunjukkan hasil yang lebih baik, dimana memiliki bobot mutlak udang sebesar 3.8 gram dengan laju pertumbuhan harian sebesar 0,12,67% bb/hari, Nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan udang yang dipelihara pada tambak udang I, yang memiliki bobot mutlak udang sebesar 3.6 gram, dan laju pertumbuhan harian sebesar 0,12%bb/hari, Terdapat perbedaan perlakuan yang berbeda pada kedua tambak. Kepadatan serta pemberian pakan yang tidak optimal menjadi salah satu penyebab pertumbuhan yang lambat, sebaliknya luas lahan dan kepadatan yg optimal lebih mengguntungkan untuk udang dalam memperoleh pakan alami.