Penelitian ini mengkaji pendekatan dakwah inklusif yang diterapkan pada anak-anak disabilitas Tuli melalui studi kasus di Komunitas Tuli Mendongeng. Dengan menggunakan pendekatan etnografi virtual yang berpusat pada studi kasus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam bagaimana pesan dakwah disampaikan dan diterima dalam konteks komunitas ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dakwah dapat diakses dan diresapi oleh seluruh umat manusia, termasuk individu Tuli, yang seringkali terpinggirkan dari akses dakwah konvensional. Komunitas Tuli Mendongeng secara inovatif hadir sebagai fasilitator dakwah, mengadaptasi metode penyampaian pesan keagamaan melalui mendongeng dan buku bacaan visual. Proses dakwah ini secara esensial memanfaatkan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) untuk menjangkau penerima pesan dari kalangan anak-anak hingga remaja. Materi dakwah yang disampaikan berpusat pada nilai-nilai fundamental seperti berbakti kepada orang tua, menghargai perbedaan, dan meneladani kasih sayang Rasulullah SAW. Uniknya, komunitas ini juga mengembangkan buku dakwah berisikan gerakan bahasa isyarat yang mempermudah pemahaman teman Tuli. Implikasi penelitian ini menyoroti potensi mendongeng berbasis visual dan isyarat sebagai strategi dakwah yang efektif bagi komunitas Tuli, sekaligus menekankan pentingnya inklusi dalam praktik keagamaan. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengeksplorasi pengembangan materi dan pendekatan dakwah yang relevan bagi teman Tuli pada rentang usia remaja hingga dewasa, serta menganalisis dampaknya terhadap pembentukan spiritualitas mereka.