Angga Nur Rohman
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Da’wah approach to the strawberry generation: A study on Yuk Ngaji TV channel Rohman, Angga Nur; Nurdin, Ali; Eken, Metin; Bax, Wazir Baksh
Islamic Communication Journal Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2023.8.2.16331

Abstract

The strawberry generation, Generation Z, has much potential but a fragile mentality like a strawberry, even though Indonesia will get a demographic bonus at a productive age. This is the responsibility of da'wah because it is part of the object of da'wah. YukNgaji TV is a channel that seeks to overcome the problems of millennial teenagers. The research aims to examine the da'wah approach of the YukNgaji TV channel for the strawberry generation using a content analysis approach, where data is collected using documentation and observation techniques. The findings were that the preacher of the channel was chosen from Generation Z (still young), an influencer with advanced knowledge. The da’wah method uses casual sharing discussions, lectures, inspirational stories, and brainstorming. The YouTube media is packaged with live streaming and live events and posting da'wah content, which contains themes of youth, morals, and relationships for the strawberry generation. The effects on the strawberry generation can be cognitive and affective, but further investigation is needed regarding the behavioral effects of the strawberry generation. In this way, the study can contribute to developing preaching approaches that are always required to be dynamic. ***Generasi strawberi merupakan generasi Z yang memiliki banyak potensi, namun memiliki mental rapuh seperti layaknya buah strawberi, padahal Indonesia akan mendapatkan bonus demografi di usia yang produktif. Hal tersebut menjadi tanggungjawab dakwah, karena menjadi bagian dari objek dakwah. YukNgaji TV menjadi channel yang berupaya untuk mengatasi permasalahan remaja milenial ini. Tujuan penelitian untuk mengkaji pendekatan dakwah channel YukNgaji TV bagi generasi strawberi dengan menggunakan pendekatan content analysis, dimana data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi dan observasi. Temuannya adalah bahwa pada penelitian channel dakwah ini, berbagai pendekatan dakwah digunakan untuk menjawab persoalan dari generasi strawberi. Pendakwah dipilih dari generasi Z (masih muda), seorang influencer yang memiliki keilmuan yang mumpuni. Metode dakwah dilakukan dengan diskusi sharing santai, ceramah, cerita inspiratif dan brainstorming yang jarang dipakai didunia dakwah. Media pengantar pesan dakwah melalui youtube yang dikemas dengan live streaming dan live event serta postingan konten dakwah, yang berisikan tema keremajaan dan akhlak serta pergaulan bagi generasi strawberi. Efek bagi generasi strawberi ini dapat berupa kognitif dan afektif, namun perlu pendalaman terkait efek behavioral bagi generasi strwaberi. Dengan demikian studi dapat berkontribusi bagi pengembangan pendakatan dakwah yang dituntut untuk selalu dinamis.
FENOMENOLOGI KOMUNIKASI DAKWAH KOMUNITAS YUK NGAJI Rohman, Angga Nur; Syam, Nur; Huda, Sokhi; Aziz, Moh Ali; Nurdin, Ali
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 15, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v15i1.16830

Abstract

Penelitian ini berangkat dari fenomena fundamentalisme yang berkembang di Indonesia yaitu HTI. Kelompok tersebut pernah dilarang, namun masih marak menyampaikan pesan-pesan dakwah dan pahamnya dengan cara yang tidak lagi sama dengan menggunakan komunitas dakwah remaja bernama Yuk Ngaji. Problem tersebut, berwujud beberapa persoalan yang mendorong penelitian ini, yaitu: (1) Apa pesan dakwah yang disampaikan kepada mitra dakwah pada komunitas Yuk Ngaji? (2) Bagaimana pemahaman mitra dakwah atas pesan yang disampaikan tentang Islam oleh para Pendakwah komunitas Yuk Ngaji? Dan (3) Bagaimana perubahan arus dakwah Felix Siauw dalam membangun pemikiran tentang Islam kepada mitra dakwah? Fokus utama penelitian ini melihat urgensi dan eksitensi komunitas Yuk Ngaji berdakwah di Indonesia sebagai gerakan dakwah Felix Siauw. Sesuai dengan persoalan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif lapangan dan teks media, dengan pendekatan analisis fenomenologis dan etnografi. Perspektif teoritis penelitian menggunakan pendekatan dakwah M. Abu al-Fath al-Bayanuni dan Moh. Ali Aziz, serta gabungan teori dakwah lainnya, dengan pendekatan ilmu komunikasi kontemporer. Metode yang peneliti gunakan untuk mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi berbagai aktivitas dakwah komunitas Yuk Ngaji. Terdapat tiga poin temuan dalam penelitian ini. Pertama, pelbagai pesan dakwah Yuk Ngaji tipologi untuk menegakan syariat Islam yang memiliki kemiripan dengan pemahaman pada Hizbut Tahrir. Pesan dakwah disampaikan pada mitra dakwah sesuai dengan kategorisasinya yaitu partisipan dan member. Kedua, pemahaman mitra dakwah tentang Islam dibangun dengan beberapa proses agar mereka memahami pesan-pesan dakwah para pendakwah. Ketiga, Felix Siauw menunjukkan perubahan arus dakwahnya dengan tidak banyak menonjolkan menegakan negara Islam di Indonesia.
PENDEKATAN DAKWAH PADA ANAK DISABILITAS: STUDI DI KOMUNITAS TULI MENDONGENG Rohman, Angga Nur; Mashuri, Akbar Trio; Rahman, Dicky Nur
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 16, No 1 (2025): Juli 2025
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v16i1.19768

Abstract

Penelitian ini mengkaji pendekatan dakwah inklusif yang diterapkan pada anak-anak disabilitas Tuli melalui studi kasus di Komunitas Tuli Mendongeng. Dengan menggunakan pendekatan etnografi virtual yang berpusat pada studi kasus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam bagaimana pesan dakwah disampaikan dan diterima dalam konteks komunitas ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dakwah dapat diakses dan diresapi oleh seluruh umat manusia, termasuk individu Tuli, yang seringkali terpinggirkan dari akses dakwah konvensional. Komunitas Tuli Mendongeng secara inovatif hadir sebagai fasilitator dakwah, mengadaptasi metode penyampaian pesan keagamaan melalui mendongeng dan buku bacaan visual. Proses dakwah ini secara esensial memanfaatkan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) untuk menjangkau penerima pesan dari kalangan anak-anak hingga remaja. Materi dakwah yang disampaikan berpusat pada nilai-nilai fundamental seperti berbakti kepada orang tua, menghargai perbedaan, dan meneladani kasih sayang Rasulullah SAW. Uniknya, komunitas ini juga mengembangkan buku dakwah berisikan gerakan bahasa isyarat yang mempermudah pemahaman teman Tuli. Implikasi penelitian ini menyoroti potensi mendongeng berbasis visual dan isyarat sebagai strategi dakwah yang efektif bagi komunitas Tuli, sekaligus menekankan pentingnya inklusi dalam praktik keagamaan. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengeksplorasi pengembangan materi dan pendekatan dakwah yang relevan bagi teman Tuli pada rentang usia remaja hingga dewasa, serta menganalisis dampaknya terhadap pembentukan spiritualitas mereka.
Post-Tolerance Of The Roemah Bhinneka In Dynamic Of Indonesian Pluralism Rohman, Angga Nur; Basir, Abdul; Lubis, Abdul Rojak; Qona’ati, Arini Fahma; Aziz, Moh. Ali
AL-ADYAN Vol 20 No 2 (2025): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/53c3v166

Abstract

Post-tolerance is a concrete form of behavior in appreciating and respecting each other among religious communities. This is particularly necessary in a diverse country like Indonesia to foster diversity. Roemah Bhinneka is a post-tolerance phenomenon in Surabaya that operates in the field of social diversity among religions. They collaborate by combining one religious activity with another, such as opening prayers by Muslims for Christmas and New Year celebrations in churches. The purpose of this study is to describe the phenomenon of post-tolerance at Roemah Bhinneka in Indonesia with its diverse society. This research uses a qualitative approach with a case study type, Emiel Durkheim's theory of organic solidarity, and data collection through interviews and documentation. The results of this study show that post-tolerance takes the form of involvement in other religious activities, such as joint prayer, social activities, and interfaith discussions. Differences in understanding and beliefs are united by a single vision of a social movement for diversity to build peace and justice in Indonesia's multicultural society. They dare to build arguments for coexisting with other religions through discussion and joint religious practices. From the perspective of organic solidarity theory, Roemah Bhinneka's practice of post-tolerance can be an important contribution to building an Indonesian society that is mutually involved in various social and religious activities across beliefs. Keywords: Religion, Roemah Bhinneka, Pluralism, Post-Tolerance,