Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implementasi Shotcrete pada Heading Terowongan Batuan Lemah di Underground Kencana Indra Karna Wijaksana; A, M Rahman; Faisal, M Irvan
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 5, No. 1, Juli 2025, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrtp.v5i1.7215

Abstract

Abstrak. PT Nusa Halmahera Minerals merupakan salah satu perusahaan penambangan di wilayah Kabupaten Maluku Utara, yang melakukan penambangan bijih emas dengan metode underhand cut and fill dan sublevel stoping. Sistem penyangga menjadi sebuah komponen penting dalam metode penambangan tersebut agar proses penambangan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Shortcrete merupakan salah satu sistem penyangga yang sering digunakan pada penambangan bawah tanah. Penelitian membahas tentang analisis kebutuhan shortcrete yang diperlukan untuk menyangga massa batuan disekitar lubang bukaan bawah tanah dengan kategori lemah. Proses analisis dilakukan dengan menggunakan metode klasifikasi Q-System, Bieniawski dan juga pengukuran data deformasi aktual di lapangan. Melalui bantuan pemodelan software di dapatkan model kestabilan dari masing-masing klasifikasi. Setelah didapatkan model kestabilan selanjutnya di tentukan jenis-jenis kebutuhan penyangga yang akan digunakan. Berdasarkan rekomendasi Bieniawski (1989) dibutuhkan kombinasi shotcrete dan wire mesh yang diaplikasikan pada dinding dengan ketebalan 9cm di area Section 1 dan 3, 5cm pada Section 2, sedangkan menurut Q-System penggunaan shotcrete dengan ketebalan 9cm. Hasil rekomendasi pada area heading memiliki nilai aman, dengan faktor keamanan sebesar 1,9 untuk Bieniawski dan Q-System, serta 1,6 untuk kondisi aktual. Hasil validasi alat geotechnic monitoring lidar menunjukkan bahwa pergerakan pada area left Wall dan left shoulder yaitu 9,135 mm dan 10,845mm sehingga digolongkan ke dalam kriteria relatif stabil. Abstract. PT Nusa Halmahera Minerals is a mining company in North Maluku Regency that mines gold ore using underhand cut and fill and sublevel stoping methods. Support systems are a crucial component of these mining methods, ensuring the process runs according to plan. Shortcrete is one support system frequently used in underground mining. This study analyzes the need for shortcrete to support the rock mass around weak underground openings. The analysis was conducted using the Q-System classification method and Bieniawski's method, along with actual field deformation data measurements. Through software modeling, stability models were obtained for each classification. Once the stability models were obtained, the types of support required were determined. Based on Bieniawski's (1989) recommendations, a combination of shotcrete and wire mesh was applied to the Walls with a thickness of 9 cm in Sections 1 and 3, and 5 cm in Section 2. The Q-System recommended using shotcrete with a thickness of 9 cm. The recommended heading results are considered safe, with a safety factor of 1.9 for Bieniawski and Q-System, and 1.6 for the actual conditions. Validation of the lidar geotechnical monitoring tool shows that the movement in the left Wall and left shoulder areas is 9,135 mm and 10,845 mm, respectively, thus categorizing them as relatively stable.