Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

ANALISIS HUBUNGAN KONSTITUTIF PADA BATUAN ANISOTROP Indra Karna Wijaksana
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2017
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.286 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol13.No2.2017.206

Abstract

Banyak batuan yang tersingkap di permukaan bumi mempunyai struktur dasar dalam bentuk perlapisan, foliasi, fissure, ataupun joint. Secara umum, batuan memiliki sifat (fisik, dinamik, thermal, mekanik, dan hidrolik) yang berbeda sesuai dengan arahnya dan disebut sebagai sifat anisotrop. Pemahaman akan sifat-sifat mekanik dari batuan anisotrop, dapat membantu memprediksi perilaku batuan dalam desain, analisis, dan konstruksi, juga memperbaiki kualitas dan keamanan. Pada penelitian ini dibahas mengenai metode pengujian laboratorium dan analitik untuk menentukan keempat nilai konstanta elastik batu slate yang bersifat isotrop transverse. Perhitungan analitik dilakukan untuk menentukan konstanta elastik dari material batuan dengan asumsi linier, elastik, homogen, dan isotrop transverse. Nilai regangan ditentukan pada kondisi 50% dari tegangan puncak pada kurva tegangan-regangan. Analisis multilinier regresi dengan metode estimasi kuadrat terkecil digunakan dalam menentukan persamaan linier untuk mendapatkan keempat konstanta elastik dari batuan. Pada penelitian ini, batuan yang digunakan sebagai contoh dalam uji laboratorium diperoleh dari dua buah blok batu slate yang berasal dari sungai Bora, daerah Palu Sulawesi Tengah. Batuan-batuan ini memiliki arah foliasi yang nampak pada permukaannya, dan oleh karena itu batuan ini akan diperlakukan sebagai material isotrop transverse. Dari hasil uji kuat tekan uniaksial, diketahui bahwa batu slate tersebut mempunyai kemampuan deformasi yang lebih besar pada arah normal terhadap bidang isotrop transversenya (q = 85o), daripada kemampuan deformasi pada arah sejajar dengan bidang isotrop transversenya (q = 5o). 
Analisis Kestabilan Terowongan Akibat Getaran Peledakan pada Konstruksi Development Terowongan #4 Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di Desa Sukajaya dan Desa Malangnengah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat Muhammad Izzat Ibrahim; Indra Karna Wijaksana
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 1, No. 1, Juli 2021, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.42 KB) | DOI: 10.29313/jrtp.v1i1.230

Abstract

Abstract. The activities of the tunnel excavation conducted by PT. Fast train Indonesia China to meet the target length of the tunnel is by the method of blasting. The energy generated from the activities of blasting at the time of development will affect the stability of the tunnel. The purpose of this study is to determine the stability of the tunnel in conditions without support, with support, and the presence of blasting vibration factors. The method used in this research is by using the numerical methods by using the data the results of the investigation in the field, which is then carried out numerical modeling in two dimensions with the software Phase 2 using the finite element method (Finite Element Method). so that it will produce the value of the Major Stress (σ1), Minor Stress (σ3), Shear Strain, and the Total Displacement. The results of numerical modeling with the conditions prior to buffering at the tunnel Inlet was included into the category of stable, while at the tunnel Outlet, there are still the value of the safety factor low on the wall so it is still included into the category of unstable. When done buffering an increase in the value of the Safety Factor so that the tunnel in stable conditions. Abstrak. Kegiatan penggalian terowongan yang dilakukan oleh PT. Kereta Cepat Indonesia China untuk memenuhi target panjang terowongan (Tunnel) yaitu dengan metode peledakan. Energi yang dihasilkan dari kegiatan peledakan pada saat development akan mempengaruhi kestabilan terowongan. Sehingga penting dalam menjaga kestabilan terowongan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kestabilan terowongan pada kondisi tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan adanya faktor getaran peledakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode numerik dengan menggunakan data hasil penyelidikan di lapangan, yang kemudian dilakukan pemodelan secara numerik dalam dua dimensi dengan perangkat lunak Phase 2 menggunakan metode elemen hingga (Finite Element Method). Sehingga akan menghasilkan nilai Tegangan Mayor (σ1), Tegangan Minor (σ3) dan Shear Strain dan Total Displacement. Hasil pemodelan numerik dengan kondisi sebelum dilakukannya penyanggaan pada terowongan Inlet masih termasuk ke dalam kategori stabil, sedangkan pada terowongan Outlet masih terdapat nilai faktor keamanan yang rendah pada bagian dinding sehingga masi termasuk ke dalam kategori tidak stabil. Ketika dilakukan penyanggaan adanya peningkatan nilai Faktor Keamanan sehingga terowongan dalam kondisi yang stabil.
Pengujian Akuifer Sumur Produksi untuk Memenuhi Kebutuhan Pabrik Pengolahan Zircon Muhammad Abizard Rizki; Yunus Ashari; Indra Karna Wijaksana
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 2, No. 1, Juli 2022, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.069 KB) | DOI: 10.29313/jrtp.v2i1.993

Abstract

Abstract. PT. X is a company engaged in the processing of zircon mining materials. In the processing process, it uses a water supply that only comes from groundwater. Groundwater sources at PT. X come from three drilled wells and each well is tested to determine the characteristics of the aquifer and the optimum discharge value. The research was conducted using the method pumping test, Pumping The test is divided into three stages, namely step drawdown test, constant rate test and recovery test. In the stages, the drawdown test and constant rate test groundwater level reduction value is obtained with a certain discharge, while the recovery test obtains the groundwater level recovery value. The results of the pumping test get the optimum discharge value from each well which is 10.6 lt/s for SB-01, 6.2 lt/s for SB-02, and 10.6 lt/s for SB-03, pumping with the optimum discharge into the safe category based on the regional regulation on groundwater damage criteria, West Java Provincial Regulation Number 1 of 2017 concerning the criteria for groundwater damage. Abstrak. PT. X merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang pengolahan bahan tambang zircon. dalam proses pengolahannya menggunakan pasokan air yang hanya berasal dari airtanah. Sumber airtanah di PT. X berasal dari tiga sumur bor dan masing-masing sumur tersebut di uji untuk mengetahui bagaimana karakteristik akuifer dan nilai debit optimum. Penelitian dilakukan dengan metode pumping test, Pumping test terbagi menjadi tiga tahap yaitu step drawdown test, constant rate test dan recovery test. Pada tahapan drawdown test dan constant rate test mendapatkan nilai penurunan muka air tanah dengan debit tertentu, sedangkan recovery test mendapatkan nilai pemulihan muka air tanah. Hasil dari pumping test mendapatkan nilai debit optimum dari masingmasing sumur yaitu sebesar 10,6 lt/det untuk SB-01, 6,2 lt/det untuk SB- 02, dan 10,6 lt/det untuk SB-03, pemompaan dengan debit optimum masuk kedalam kategori aman berdasarkan perda kriteria kerusakan muka airtanah Perda Provinsi Jawa Barat nomor 1 tahun 2017 tentang kriteria kerusakan muka airtanah.
Kajian Korosi Struktur Conveyor A pada Tambang Batubara PT XYZ di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi Ahmad Syarifudin; Elfida Moralista; Indra Karna Wijaksana
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.731 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1185

Abstract

Abstract. Conveyor is a mining transportation tool to move minerals such as coal. This research found that the material of the steel-based conveyor structure experienced a decrease in quality caused by corrosion, because it is directly related to the external environment. The impact caused by corrosion on the conveyor structure is a reduction in thickness which causes the conveyor structure to be low, this results in reduced Remaining Service Life. Under these conditions, monitoring and maintenance activities are needed so that the Corrosion Rate on the Conveyor structure to be observed can be controlled. The purpose of this study is to determine the type of corrosion that occurs, the rate of corrosion, the Remaining Service Life and methods of corrosion control. This research methodology uses the method of measuring the thickness reduction of the Conveyor structure with a length of 118 meters divided into 3 segments above ground level. Measurement of the thickness of the Conveyor structure using the Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 at 27 Test Points. The environmental conditions in Bungo Regency consist of moderate plains with an average air temperature of 240C with an average relative humidity of 86,91% and an average rainfall of 223,31 mm/year. The type of corrosion that occurs in the Conveyor structure is uniform corrosion. Control of this corrosion using the coating method. The coating used is a primer coating using Seaguard 5000, intermediate coating sherglass FF and top coating Aliphatic acrylic modified polyurethane. Abstrak. Conveyor merupakan alat transportasi kegiatan penambangan untuk memindahkan material bahan galian contohnya batubara. Penelitian ini diketahui bahwa material dari struktur conveyor berbahan dasar baja mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh korosi, karena berhubungan langsung dengan lingkungan eksternalnya. Dampak yang ditimbulkan oleh korosi pada struktur conveyor yaitu terjadinya pengurangan ketebalan yang menyebabkan struktur conveyor menjadi rendah, hal ini mengakibatkan sisa umur pakai menjadi berkurang. Kondisi tersebut, diperlukannya kegiatan monitoring serta pemeliharaan agar laju korosi pada struktur conveyor yang akan diamati dapat terkendali. Metodologi penelitian ini menggunakan metode pengukuran pengurangan ketebalan struktur conveyor dengan panjang 118 meter terbagi dalam 3 segmen berada diatas permukaan tanah. Pengukuran ketebalan struktur conveyor menggunakan alat Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 pada 27 Test Point. Kondisi lingkungan di Kabupaten Bungo terdiri dari dataran sedang dengan temperatur udara rata-rata 240C dengan kelembapan relatif rata-rata 86,91% serta rata-rata curah hujan 223,31 mm/tahun. Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor yaitu korosi merata. Pengendalian terhadap korosi ini menggunakan metode coating. Coating yang digunakan adalah Primer Coating menggunakan Seaguard 5000, Intermediate Coating Sherglass FF dan Top Coating Aliphatic Acrylic Modified Polyurethane.
Kajian Teknis dan Ekonomis Kegiatan Reklamasi Tambang Andesit di PT. Gunung Bale Desa Argotirto, Kecamatan Sumber Manjing Wetan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur Bryan Sapta Etdria; Sri Widayati; Indra Karna Wijaksana
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.735 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.2343

Abstract

Abstract. Mining activities are activities that change the shape of the earth's surface, including andesite mining in Argotirto Village. One of the companies that carry out andesite mining in Sumber Manjing Wetan District is the research location area. Mining activities carried out by the company are using the open pit mining method. This mining causes changes in the shape of the land that are very clear. As mining progresses, it is necessary to make efforts to improve land through reclamation activities.This research was conducted to determine the technical plan for land management, revegetation, maintenance and reclamation costs, as well as to determine the area to be reclaimed. The plan and stages of reclamation activities during the first period are carried out from 2020-2025 with the reclamation area in accordance with the mine opening area. The total area to be reclaimed in the first period is 2.8 hectares.Based on the research results of PT. Gunung Bale is planning reclamation activities in the 1st year to conduct reclamation in block A 1 covering an area of ​​0.4 Ha. In the second year, reclamation is carried out on block A2 with an area of ​​0.6 Ha. In the 3rd year, reclamation was carried out on block A3 covering an area of ​​0.6 Ha. In the 4th year, reclamation was carried out on block A4 covering an area of ​​0.6 Ha. In the 5th year, reclamation was carried out on block A5 covering an area of ​​0.6 Ha. The cost of the reclamation plan required during the first period is Rp. 202.137.609,- Abstrak. Kegiatan penambangan merupakan kegiatan yang merubah suatu bentuk rona muka bumi tidak terkecuali penambangan andesit di Desa Argotirto. Salah satu perusahaan yang melakukan penambangan andesit di Kecamatan Sumber Manjing Wetan adalah area lokasi penelitian. Kegiatan penambangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan metode tambang terbuka. Penambangan ini menyebabkan terjadinya perubahan pada bentuk lahan yang sangat jelas. Seiring berjalannya penambangan perlu dilakukan upaya perbaikan lahan melalui kegiatan reklamasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui rencana teknis penataan lahan, revegetasi, pemeliharaan dan biaya reklamasi, serta mengetahui luasan yang akan direklamasi. Rencana dan tahapan kegiatan reklamasi selama periode pertama dilakukan dari tahun 2020-2025 dengan luas area reklamasi sesuai dengan area bukaan tambang. Luas total yang akan direklamasi pada periode pertama yaitu seluas 2,8 Ha.Berdasarkan hasil penelitian PT. Gunung Bale merencanakan kegiatan reklamasi pada tahun ke – 1 dilakukan reklamasi pada blok A 1 seluas 0,4 Ha. Pada tahun ke – 2 dilakukan reklamasi pada blok A2 seluas 0,6 Ha. Pada tahun ke – 3 dilakukan reklamasi pada blok A3 seluas 0,6 Ha. Pada tahun ke – 4 dilakukan reklamasi pada blok A4 seluas 0,6 Ha. Pada tahun ke – 5 dilakukan reklamasi pada blok A5 seluas 0,6 Ha. Biaya rencana reklamasi yang dibutuhkan selama periode pertama yaitu sebesar Rp 202.137.609,-
Pengaruh Geometri Jalan Tambang Terhadap Alat Angkut Kegiatan Pengupasan Overburden Penambangan Batubara PT Tata Bara Utama di Kabupaten Bayung Lencir, Provinsi Sumatera Selatan Nabil Zulfa Maulana; Zaenal; Indra Karna Wijaksana
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.158 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i2.4372

Abstract

Abstract. PT Tata Bara Utama is a contractor from PT Manggala Alam Lestari which is saved to overcome Over Burden (OB) with a target of reaching 288,200 BCM in one month. The company's production target was not achieved due to unfavorable road geometry conditions. This is because there are several mine road geometries that do not meet the standards of Ministerial Decree 1827 k/30/m/2018, thus hampering the production of conveyances. The conveyance used is the 745 articular dump truck. The conveyance operates from the front of the work to the disposal with a distance of 2700 m. Productivity of hauling equipment is strongly influenced by the geometry of the mine road, so that the 13 segments of the mine road geometry do not meet the standards of Kepmen 1827 and must be repaired immediately. In the results of the study, there were several segments of the mining road that were not in accordance with these standards. There are 3 segments on the straight road and 5 segments on the bend road that do not meet the standards in the geometry of the mining road, but the grade (slope of the road) has met the standards of Kepmen 1827, and there are still some segments of the embankment that do not meet these standards. This means that the productivity produced in each unit of conveyance is 49.67 BCM/hour so that the production of PT Tata Bara Utama reaches 196,700 BCM/Month while the production target is 288,200 BCM, so the production target is not achieved. Therefore, it is necessary to do reconstruction so that the desired production target of the company will be achieved. This means that the greater the cycle time value on the conveyance, the lower the productivity so that production is not reached. Abstrak. PT Tata Bara Utama merupakan perusahaan kontraktor dari PT Manggala Alam Lestari yang bertugas untuk mengupas Over Burden (OB) dengan target mencapai 288.200 BCM dalam satu bulan. Target produksi perusahaan tidak tercapai dikarenakan kondisi geometri jalan yang tidak mendukung. Hal ini terdapat beberapa geometri jalan tambang belum memenuhi standar Kepmen 1827 k/30/m/2018 sehingga menghambat kerja produksi alat angkut. Alat angkut yang digunakan yaitu articular dump truck 745. Alat angkut beroperasi dari front kerja menuju disposal dengan jarak 2700 m. Produktivitas alat angkut sangat dipengaruhi oleh geometri jalan tambang, sehingga dari 13 segmen geometri jalan tambang belum memenuhi standar Kepmen 1827 dan harus segera diperbaiki. Pada hasil penelitian terdapat beberapa segmen jalan tambang yang belum sesuai dengan standar tersebut. Ada 3 segmen pada jalan lurus dan ada 5 segmen pada jalan belokan yang belum memenuhi standar pada geometri jalan tambang, akan tetapi grade (kemiringan jalan) telah memenuhi standar Kepmen 1827, dan tanggul masih ada beberapa segmen yang belum memenuhi standar tersebut. Hal ini produktivitas yang dihasilkan pada tiap unit alat angkut sebesar 49,67 BCM/jam sehingga produksi PT Tata Bara Utama mencapai 196,700 BCM/Bulan sedangkan target produksi 288.200 BCM maka target produksi tidak tercapai. Maka dari itu perlu dilakukan rekontruksi agar target produksi yang diinginkan perusahaan akan tercapai. Hal ini semakin besar nilai cycle time pada alat angkut akan semakin kecil produktivitasnya sehingga produksi tidak tercapai.
Analisis Hubungan Kerapatan Kekar dengan Tingkat Getaran Tanah Hasil Peledakan Muhammad Sundayana; Yuliadi; Indra Karna Wijaksana
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrtp.v2i2.1411

Abstract

Abstract. With the characteristics of hard rock, demolition method by blasting will be the most effective way to do it. If the vibration exceeds the specified threshold, it can cause damage to the infrastructure in the area around the blasting, given the location of the blasting is close to residential areas. This shows the importance of monitoring the ground vibrations resulting from blasting activities so that they remain safe and do not damage the environment. The primary data taken for the research were the observation distance to the detonation point, the explosive charge, the number of blast holes, the level of blasting vibrations, identification of joint structures using the scanline method. Parameters that affect the level of ground vibration resulting from blasting can be known by linear regression analysis and power regression. Calculating predicted ground vibrations using the Langefors & Kielstorm equation, calculating the estimated maximum explosive charge using the USBM equation, and for the relationship between joint density and ground vibration level using the joint frequency and PVS relationships. The resulting predictive data shows that the PVS model resulting from the power regression prediction has a value that is very close to the actual PVS value with 94% confidence. For recommendations for the maximum explosive charge that can still be used at a distance of 250m is 47.47 kg. From the analysis of the relationship between vibration and joint density on the slopes, the relationship level is very strong. Abstrak. Dengan karakteristik batuan yang keras, metode pembongkaran dengan peledakan akan menjadi yang paling efektif untuk dilakukan. Apabila getaran melampaui ambang batas yang ditentukan, maka dapat mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur yang berada di daerah sekitar peledakan, mengingat lokasi peledakan yang dekat dengan pemukiman warga. Hal tersebut menunjukan pentingnya suatu pengawasan terhadap getaran tanah dari hasil kegiatan peledakan yang dilakukan agar tetap aman dan tidak merusak lingkungan. Data primer yang diambil untuk penelitian yaitu jarak pengamatan ke titik peledakan, muatan bahan peledak, jumlah lubang ledak, tingkat getaran peledakan, identifikasi struktur kekar menggunakan metode scanline. Parameter yang berpengaruh terhadap tingkat getaran tanah hasil peledakan dapat diketahui dengan analisis regresi linier dan regresi power. Menghitung prediksi getaran tanah menggunakan persamaan Langefors & Kielstorm, menghitung estimasi muatan bahan peledak maksimum menggunakan persamaan USBM, dan untuk hubungan kerapatan kekar dengan tingkat getaran tanah menggunakan hubungan frekuensi kekar dan PVS. Data prediksi yang dihasilkan didapatkan bahwa model PVS hasil prediksi regresi power memiliki nilai yang sangat mendekati dengan nilai PVS aktual dengan keyakinan 94%. Untuk rekomendasi muatan bahan peledak maksimum yang masih dapat digunakan dengan jarak 250m adalah sebesar 47,47 kg. Dari analisis hubungan getaran dengan kerapatan kekar pada lereng mempunyai tingkat hubungan yang sangat kuat.
Analisis Investasi dan Kelayakan Ekonomi Penambangan Batu Gamping PT Akarna Marindo di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat Kevin Zen Rizal Pratama; Zaenal; Indra Karna Wijaksana
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5207

Abstract

Abstract. PT Akarna Marindo is one of the companies engaged in mining with the commodity of limestone in Cipatat Village, Cipatat District, West Bandung Regency, West Java Province. It is necessary to carry out an analysis of the investment and economic feasibility of the mine to fulfill one of the requirements in extending the ongoing mining business permit. The economic analysis used is based on production costs, investment costs, cash flow and income from the sale of limestone. Considering this, an economic analysis is carried out based on the concept of Discontinued Cash Flow Rate of Return (DCFROR) and sensitivity analysis. The economic criteria used are Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP), as well as sensitivity analysis of selling prices and production costs. DCFROR analysis is one of the analytical techniques related to investment, by calculating the value of money against the discount rate using the Weighted Average Cost of Capital (WACC) method which is 8.00%. Then the cash flow calculation is carried out every year to evaluate the cash value based on cash inflows and cash disbursements generated during mining activities. The results of the DCFROR analysis that has been carried out, obtained an NPV value of IDR 5,011,899,460, -, an IRR of 18.60% and a PBP for 3 years and 6 months. It is necessary to evaluate the value of investment uncertainty by determining the level of profit obtained based on changes in various sensitivity parameters. The parameters used in this analysis are selling prices and production costs to the NPV value due to changes in selling prices and production costs. The results of the sensitivity analysis show that selling prices have decreased by more than 8% and production costs have increased by more than 22%. Abstrak. PT Akarna Marindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dengan komoditi batu gamping di Desa Cipatat, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Perlu dilakukan analisis investasi dan kelayakan ekonomi tambang untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperpanjang izin usaha penambangan yang sedang berlangsung. Analisis ekonomi yang digunakan berdasar pada biaya produksi, biaya investasi, aliran kas dan pendapatan dari penjualan batu gamping. Mempertimbangkan hal tersebut, maka dilakukan analisis ekonomi berdasarkan pada konsep Discontinued Cash Flow Rate of Return (DCFROR) dan analisis sensitivitas. Kriteria ekonomi yang digunakan adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Periode (PBP), serta analisis sensitivitas terhadap harga jual dan biaya produksi. Analisis DCFROR menjadi salah satu teknik analisis yang berhubungan dengan investasi, menghitung nilai uang terhadap discount rate menggunakan metode Weighted Average Cost of Capital (WACC) yang didapat sebesar 8,00%. Kemudian perhitungan aliran kas dilakukan setiap tahun untuk mengevaluasi nilai kas berdasar pada pemasukan kas dan pengeluaran kas yang dihasilkan selama kegiatan penambangan. Hasil dari analisis DCFROR yang telah dilakukan, didapat nilai NPV sebesar Rp 5.011.899.460,. IRR sebesar 18,60% dan PBP selama 3 tahun 6 bulan. Perlu dilakukan evaluasi terhadap nilai ketidakpastian investasi dengan menentukan tingkat keuntungan yang didapat berdasarkan perubahan parameter sensitivitas yang bervariasi. Parameter yang digunakan berupa harga jual dan biaya produksi terhadap nilai NPV akibat perubahan harga jual dan biaya produksi. Hasil dari analisis sensitivitas adalah harga jual mengalami penurunan diatas 8% serta biaya produksi mengalami kenaikan diatas 22%.
Pengaruh Geometri Jalan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Kegiatan Penambangan Batubara PT Pacific Global Utama di Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan Vallen Aurelio Gemilang; Zaenal; Indra Karna Wijaksana
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.6202

Abstract

Abstract. PT Pacific Global Utama is a company engaged in the coal mining industry. Coal mining activities use digging-loading and hauling equipment using the Komatsu PC400 Lc Excavator and the Volvo A40F Articulated Dumptruck. There is a company Fuel Ratio target of 0.4 liters/BCM, which was not achieved as a result of the road geometry not conforming to standards. Efforts to reduce the Fuel Ratio are by studying the geometry of the haul road and making efforts to improve the haul road in order to increase the efficiency of fuel use for the transportation equipment. The purpose of this study is to optimize the mine road geometry which affects fuel consumption. The theory used in this study is based on AASHTO, and Minister of Energy and Mineral Resources Decree 1827K No. 30 of 2018. Production calculations are obtained by taking direct coal mining activities, while road geometry is measured using a roll meter, compass, and GPS, and validated using a map. Contours made using drones. The production of the digging equipment was 225.68 BCM/hour while the means of transportation were 225.43 BCM/hour, with the fuel consumption of the digging and loading equipment being 39.41 liters/hour/tool and the transportation equipment being 23.69 liters/hour/equipment. This study also examines the Fuel Ratio (FR) and Fuel Cost (FC) of transportation equipment before and after the road improvement recommendations, the actual FR is 0.52 liters/BCM with an actual FC of RP 2,029,885.51/shift/tool. Recapitulation of road repairs can increase the production of transportation equipment to 298.54 BCM/hour. There are changes in FR and FC in the road repair recommendations where FR becomes 0.397 liters/BCM and FC becomes RP 1,532,814.74/shift/equipment. Abstrak. PT Pacific Global Utama adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pertambangan batubara. Kegiatan penambangan batubara menggunakan alat gali-muat dan angkut memakai Excavator Komatsu PC400 Lc dan Articulated Dumptruck Volvo A40F. Terdapat target Fuel Ratio perusahaan sebesar 0,4 liter/BCM, yang tidak tercapai akibat dari geometri jalan yang tidak sesuai dengan standar. Usaha untuk menurunkan Fuel Ratio tersebut dengan cara mengkaji geometri jalan angkut dan melakukan upaya perbaikan jalan angkut guna meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar alat angkut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengoptimalkan geometri jalan tambang yang berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar. Teori yang digunakan pada penelitian ini didasarkan pada AASHTO, dan Kepmen ESDM 1827K No.30 tahun 2018. Perhitungan produksi didapatkan dengan pengambilan langsung kegiatan penambangan batubara, sedangkan untuk geometri jalan diukur menggunakan alat bantu roll meter, kompas, dan GPS, serta divalidasi menggunakan peta kontur yang dibuat dengan menggunakan drone. Produksi alat gali-muat sebesar 225,68 BCM/jam sedangkan alat angkut 225,43 BCM/jam, dengan konsumsi bahan bakar alat gali-muat 39,41 liter/jam/alat dan alat angkut 23,69 liter/jam/alat. Penelitian ini juga mengkaji Fuel Ratio (FR) dan Fuel Cost (FC) alat angkut sebelum dan setelah rekomendasi perbaikan jalan, FR aktual sebesar 0,52 liter/BCM dengan FC aktual sebesar RP 2.029.885,51/shift/alat. Rekapitulasi perbaikan jalan dapat meningkatkan produksi alat angkut menjadi 298,54 BCM/jam.Terdapat perubahan FR dan FC pada rekomendasi perbaikan jalan dimana FR menjadi 0,397 liter/BCM dan FC menjadi RP 1.532.814,74/shift/alat.
Evaluasi Teknis dan Ekonomis dalam Merencanakan Penggantian Alat Angkut pada Pengupasan Overburden di PT Citra Mitra Sehati Site Job PT Bama Ketahun Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu Dandi Leroy Tandri; Iswandaru; Indra Karna Wijaksana
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.7010

Abstract

Abstract. In its production activities, PT Citra Mitra Sehati uses 1 unit of Doosan Dx 500 diggers which have been used for production for 2 years, and 5 units of the new ADT Volvo A40E hauling equipment which has been in operation for 8 years. The condition of mechanical devices that are classified as old and unfit for operation because they often break down and require special maintenance and the greater the operating costs of the equipment, of course affects productivity and production which will decrease. Therefore, so that the mining activities carried out are not disturbed due to equipment problems that are often damaged, it is necessary to replace the equipment. In planning the replacement of mechanical devices, it is necessary to carry out technical and economic studies. For technical studies, it includes studies on the production of equipment, as well as for economic studies, it includes operating costs, ownership costs, Present Worth Cost values and Production Unit Cost values. The purpose of this study was to determine the comparison of the production of old equipment and new equipment, and economic comparisons including operating costs, ownership costs, Present Worth Cost and Production Unit Cost values. The research method used in this research includes the collection of primary data and secondary data. The primary data in this study are working time, volume of excavator bucket material, circulation time, holding time, in-situ density testing, density loose testing, and haul road data. Secondary data in this study are equipment specifications, fuel prices, lubricating oil prices, filter prices, tool life, trade in value, depreciation, tax and insurance, inflation, and interest rates. From primary and secondary data, it is calculated so as to get the results of production values, operating costs, ownership costs, Present Worth Cost and Production Unit Cost for old equipment and new equipment. From the results of a technical study conducted, the old conveyance has a work efficiency of 82.09% with a production of 916.135,48BCM/year, while the new conveyance has a work efficiency of 85.53% with a production of 1,131,547.20 BCM/year. The results of the economic study showed that the operating costs of the old transportation equipment were IDR 3,241,306,604.79/year, and the operating costs for new transportation equipment were IDR 2,537,653,411.82 / year. In addition, the results of the calculation of the Production Unit Cost of the old transportation equipment were Rp. 7.365,17/BCM while for the new transportation equipment, it was Rp. Rp 2.725,38/BCM. Based on the results of the technical and economic studies, the digging and loading equipment needs to be replaced because the productivity of the new equipment is higher and has lower operating costs than the old equipment. From the calculation of the Unit Cost Production, it is known that the new digging-loading and hauling equipment is more economical than the old equipment, and has a better long-term investment. Abstrak. PT Citra Mitra Sehati dalam kegiatan produksinya, menggunakan alat gali-muat Doosan Dx 500 sebanyak 1 unit yang telah digunakan untuk produksi selama 2 tahun, dan 5 unit alat angkut ADT Volvo A40E baru yang sudah beroperasi selama 8 tahun. Kondisi dari alat mekanis yang sudah tergolong tua dan tidak layak beroperasi karena sering terjadi kerusakan dan membutuhkan perawatan yang khusus serta biaya operasi alat semakin besar, tentunya mempengaruhi produktivitas dan produksi yang akan semakin menurun. Oleh karena itu agar kegiatan penambangan yang dilakukan tidak terganggu karena masalah alat yang sering mengalami kerusakan maka perlu dilakukan penggantian alat. Dalam merencanakan penggantian alat mekanis maka perlu dilakukan kajian secara teknis dan ekonomis. Untuk kajian teknis meliputi kajian produksi alat, serta untuk kajian ekonomi meliputi biaya operasi, biaya kepemilikan, nilai Present Worth Cost serta nilai Production Unit Cost. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan produksi alat lama dan alat baru, dan perbandingan secara ekonomis meliputi biaya operasi, biaya kepemilikan, nilai Present Worth Cost dan nilai Production Unit Cost. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengambilan data primer dan data sekunder. Data primer pada penelitian ini yaitu waktu kerja, volume material bucket excavator, waktu edar, waktu hambatan, pengujian density insitu, pengujian density loose, dan data jalan angkut. Data sekunder pada penelitian ini yaitu spesifikasi alat, harga bahan bakar, harga minyak pelumas, harga filter, umur alat, nilai trade in value, depresiasi, tax and insurance, inflasi, dan tingkat suku bunga. Dari data primer dan sekunder dihitung sehingga mendapatkan hasil nilai produksi, biaya operasi, biaya kepemilikan, Present Worth Cost dan Production Unit Cost untuk alat lama dan alat baru. Dari hasil kajian teknis yang dilakukan, alat angkut lama mempunyai efisiensi kerja 82,09% dengan produksi sebesar 916.135,48 BCM/tahun, sedangkan untuk alat angkut baru mempunyai efisiensi kerja 85,53% dengan produksi sebesar 1.131.547,20 BCM/tahun. Hasil kajian ekonomi didapatkan biaya operasi alat angkut lama sebesar Rp 3.241.306.604,79 /tahun, dan untuk biaya operasi alat angkut baru adalah sebesar Rp 2.537.653.411,82 /tahun. Selain itu didapatkan juga hasil perhitungan Production Unit Cost alat angkut lama yaitu sebesar Rp 7.365,17/BCM BCM sedangkan untuk alat angkut baru yaitu sebesar Rp 2.725,38/BCM. Berdasarkan hasil kajian teknis dan ekonomis tersebut, maka alat gali-muat dan alat angkut perlu diganti karena produktivitas alat baru lebih besar dan memiliki biaya operasi lebih hemat dibandingkan alat lama. Dari hasil perhitungan Unit Cost Production diketahui alat gali-muat dan angkut baru lebih hemat dibandingkan alat lama, serta memiliki investasi jangka panjang yang lebih baik.