Kawasan Perkotaan di Kabupaten Majene merupakan sebuah kawasan yang terbentuk dari dua wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Banggae Timur dan Banggae. Di perkotaan Majene memiliki beberapa spot atau tempat penting, baik yang berkaitan dengan sejarah, pendidikan, wisata ataupun landmark yang membuat pembentukan citra kotanya memiliki karakter. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya penelitian tentang elemen pembentuk citra Kota Majene. Penelitian dilakukan pada elemen-elemen pembentuk citra kota yang ada pada kawasan Kota Majene. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan survey primer berupa observasi lapangan, studi pustaka, dan dokumentasi gambar lengkap dan survey sekunder dengan melakukan studi literatur. Materi penelitian menggunakan teori lima elemen citra kota yang dijelaskan oleh Kevin Lynch yaitu path, edges, nodes, district, landmark. Berdasarkan hasil dan pembahasan kajian konsep elemen citra kota di Perkotaan Majene terdapat beberapa temuan yang dapat dijadikan sebagai kesimpulan. Elemen path berupa jalur pergerakan utama, jalur penghubung pusat kota, dan jalur penghubung internal sebagai akses untuk melakukan segala aktivitas. Elemen edge berupa jalan persimpangan di mana jalan persimpangan tersebut menjadi batas area pusat kota, selain itu ada juga yang berupa daerah dataran tinggi serta pantai. Elemen district tergambarkan dengan adanya district perdagangan jasa dan pemukiman, perkantoran , pertanian, dan ruang terbuka hijau. Elemen node tergambarkan dengan adanya persimpangan merupakan simpul strategis sekaligus sebagai batas menuju kawasan yang lain. Elemen landmark tergambarkan dengan adanya 5 (lima) penanda yang menonjolkan visual kota dengan ciri khas dari Perkotaan Majene.