This study aims to develop a website-based decision support system (DSS) to determine the optimal soil conditions for cultivating mustard greens in Lamudur Village, Weliman District, Malaka Regency. The primary issue is the limited public awareness of the suitability of land for specific commodities, resulting in suboptimal land use. The system developed utilizes the Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) method to process data on various soil criteria, including organic matter, soil minerals, water sources, soil slope, and previous crops. The TOPSIS method was chosen because it can provide the best solution by comparing alternative distances to positive and negative ideal solutions. The study's results show that this system can help farmers determine the most suitable soil conditions for cultivating mustard greens, improve the quality of agricultural products, and reduce the risk of crop failure. This system is also expected to serve as a reference for making informed agricultural decisions based on data and technology in rural areas.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan (SPK) berbasis website guna menentukan kondisi tanah terbaik untuk budidaya sayur sawi di Desa Lamudur, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka. Permasalahan utama yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kesesuaian lahan untuk komoditas tertentu, sehingga sering terjadi pemanfaatan lahan yang kurang optimal. Sistem yang dikembangkan menggunakan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk mengolah data berbagai kriteria tanah, seperti unsur organik, mineral tanah, sumber air, kemiringan tanah, dan tanaman sebelumnya. Metode TOPSIS dipilih karena mampu memberikan solusi terbaik dengan membandingkan jarak alternatif terhadap solusi ideal positif dan negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini dapat membantu petani dalam menentukan kondisi tanah yang paling sesuai untuk budidaya sayur sawi, meningkatkan kualitas hasil pertanian, serta mengurangi risiko kegagalan panen. Sistem ini juga diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengambilan keputusan pertanian berbasis data dan teknologi di wilayah pedesaan.