Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Ujaran Kebencian dalam Kolom Komentar pada Konten Pilpres 2024 di Media Sosial Tiktok Datau, Yuyun; N. Djou, Dakia; Zakaria, Ulfa
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk ujaran kebencian dalam kolom komentar pada konten Pilpres 2024 di media sosial Tiktok serta menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kemunculan ujaran kebencian tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis semantik dan pragmatik tindak tutur. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi berupa tangkapan layar komentar-komentar yang dianggap mengandung ujaran kebencian. Analisis data dilakuakan melalui tahapan reduksi data, klasifikasi, analisis data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat bentuk ujaran kebencian dalam kolom komentar pada konten Pilpres 2024 di Tiktok, yaitu penghinaan (2 data), penyebaran berita bohong (2 data), menghasut (1 data), dan provokasi (2 data). Lebih lanjut, bentuk penghinaan dikategorikan menjadi penghinaan terhadap individu (1 data) dan kelompok (1 data). Ujaran kebencian dalam bentuk penyebaran berita bohong terdiri atas disinformasi (1 data) dan misinformasi (1 data). Ujaran kebencian berupa hasutan ditemukan dalam bentuk tidak langsung (1 data), sementara ujaran kebencian yang bersifat provokatif mencakup kategori merendahkan atau menghina (1 data) serta provokasi sarkastik (1 data). Adapaun faktor penyebab ujaran kebencian diteemukan 4 faktor utama yakni, faktor individu, faktor ketidaktahuan masyarakat, faktor kepentingan masyarakan dan faktor kurangnya kontrol sosial. Penelitian ini menegaskan bahwa media sosial sebagai ruang publik perlu diawasi penggunaannya secara bijak, terutama ketika berkaitan dengan isu-isu politik yang sensitif.