Duruan (Durio zibethunus L.) merupakan buah tropis musiman yang hanya berbuah satu kali dalam setahun dan termasuk golongan buah klimaterik, yaitu buah yang mengalami proses pematangan lebih cepat. Untuk memperpanjang daya simpan yang lebih lama daging buah durian diolah melalui fermentasi menjadi tempoyak. Tempoyak merupakan makananan khas Sumatra terutama jambi, tempoyak adalah makanan fermentasi dari daging durian (Durio zibenthinus L.) dengan cara daging buah durian yang sudah matang yang dilepas dari bijinya, ditambah dengan garam dan disimpan dalam toples/wadah selama kurang lebih 3 hari.. Penelitian ini bertujuan menganalisis mikroorganisme yang terkandung didalam fermentase tempoyak khas jambi, dengan menggunakan metode cawan sebar (Spread Plate Method) yaitu penanaman bakteri pada media pertumbuhan yang sesui seperti agar (NA), proses ini meliputi sterilisasi, pengenceran, inokulasi menggunakan metode Spread Plate pada media Nutrient Agar (NA), inkubasi pada suhu 30–37°C selama 24–48 jam, dan pengamatan morfologi koloni serta karakteristik mikroskopis isolat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempoyak mengandung BAL dengan karakteristik koloni berwarna putih susu, berbentuk bulat, tepi rata hingga bergelombang, dan permukaan cembung. Secara mikroskopis, BAL yang diisolasi berbentuk batang (basil) dan bulat (coccus), bersifat gram positif, tidak membentuk endospora, nonmotil, dan katalase negatif. Berdasarkan karakteristik tersebut, BAL dalam tempoyak berpotensi sebagai probiotik yang mendukung kesehatan pencernaan dan keseimbangan mikroflora usus.