Nugraha, Pulung Wicaksana
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONSEP SANGGIT GARAP PENOKOHAN DALAM PAKELIRAN PADAT Nugroho, Catur; Nugraha, Pulung Wicaksana
JURNAL PAKARENA Vol 10, No 1 (2025): Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/p.v10i1.73363

Abstract

Penelitian ini berangkat dari anggapan bahwa sanggit “garap penokohan” merupakan salah satu orientasi penting dalam penggarapan Pakeliran Padat. Bentuk Pakeliran Padat memiliki ruang kreativitas dan ekspresi yang luas, rumit, dan kompleks jika dibandingkan dengan Pakeliran konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konseptual sanggit garap penokohan dalam Pakeliran Padat. Hal ini penting sebagai stimulan bagi kajian penelitian artistik, khususnya pembahasan konsep dalam Pakeliran Padat. Lakon Bambang Sumantri, penyajian Ki Purbo Asmoro dipilih sebagai objek penelitian yang dianggap representatif terhadap kebutuhan analisis. Pendekatan yang digunakan adalah konsep dasar Pakeliran Padat, konsep sanggit garap lakon, konsep dasar estetika pewayangan nuksma dan mungguh, serta penerapan analisis hermeneutika. Metode analisis data deskriptif kualitatif dilakukan dengan mengamati keabsahan data. Hasil penelitian, yaitu: (1) unsur konsep sanggit garap penokohan dalam pakeliran padat terbagi menjadi lima, yaitu tema, gagasan pokok, judul lakon, masalah, dan latar tokoh; (2) konsep sanggit garap penokohan mempunyai kedudukan sebagai orientasi garap yang penting dalam penggarapan pakeliran padat; (3) penggarapan penokohan Sumantri dalam lakon tersebut dipandang mampu mencapai keselarasan antara gambaran tokoh yang dibangun atas kelima unsur konsep sanggit garap penokohan dalam pakeliran padat, sehingga mencapai rasa estetik yang hakiki dan asli.
Struktur Dramatik Lakon “Retna Paniti” dalam Pertunjukan Wayang oleh Mariyanto Nugraha, Pulung Wicaksana; Sunardi, Sunardi; Samodro, Wisnu; Wicaksono, Andi
Jurnal Riset Rumpun Seni, Desain dan Media Vol. 4 No. 2 (2025): Oktober: Jurnal Riset Rumpun Seni, Desain dan Media
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrsendem.v4i2.7374

Abstract

This study aims to reveal and describe the dramatic structure of the Retna Paniti play as performed by Mariyanto, a puppeteer from Ngawonggo, Klaten. The research was conducted because the performance presents a distinctive dramatic form that differs from the conventional structure of the Surakarta-style pakeliran. This study employs a qualitative approach with a descriptive-analytical method, focusing on the analysis of scene sequences and the interrelation among dramatic elements. Data were collected through literature review, observation of the 2018 performance recording, and in-depth interviews with informants familiar with Mariyanto’s puppetry style. The findings indicate that the dramatic structure of Retna Paniti in Mariyanto’s version follows a pattern close to Freytag’s Pyramid theory, yet adapted to the folk puppetry tradition of the Ngawonggo substyle. The performance opens with the battle scene between Gatotkaca and Baladewa, creating immediate tension, which contrasts with the Surakarta-style convention that typically begins with the jejer scene. The dramatic flow progresses from exposition to falling action and culminates in the achievement of harmony. The central theme emphasizes ethical values concerning harmony, loyalty, and self-control in social life, maintaining its relevance in contemporary society.