This study aims to evaluate the effectiveness of the Problem-Based Learning (PBL) model in enhancing critical thinking skills and learning outcomes among seventh-grade students at SMP Negeri 2 Cilongok. The research employed a quasi-experimental design with two groups: an experimental group that received PBL treatment and a control group that followed conventional instructional methods. Data collection instruments included critical thinking tests and academic achievement tests, administered both before (pretest) and after (posttest) the intervention. Initial analysis indicated that both groups had relatively equivalent baseline abilities. Following the intervention, the experimental group demonstrated a significant increase in critical thinking scores (mean = 98.10) and learning outcomes (mean = 88.00), compared to the control group (mean = 84.13 and 80.25, respectively). The experimental group also achieved 100% mastery learning, surpassing the minimum required criteria. Statistical tests confirmed that the data were valid and reliable. These findings suggest that the PBL model is more effective than conventional methods in fostering students’ critical thinking and improving academic performance. Therefore, PBL is recommended as an active and contextual learning strategy for classroom implementation. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas model Problem-Based Learning (PBL) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Cilongok. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi-eksperimen dengan dua kelompok: kelompok eksperimen yang memperoleh perlakuan pembelajaran PBL dan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional. Instrumen pengumpulan data berupa tes berpikir kritis dan tes hasil belajar, baik sebelum (pretest) maupun sesudah (posttest) perlakuan. Analisis awal menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang relatif setara. Setelah perlakuan diberikan, kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan signifikan pada skor berpikir kritis (rata-rata 98,10) dan hasil belajar (rata-rata 88,00), dibandingkan kelompok kontrol (masing-masing 84,13 dan 80,25). Ketuntasan klasikal kelompok eksperimen mencapai 100%, melampaui kriteria minimal. Uji statistik menunjukkan bahwa data valid dan dapat dipercaya. Hasil ini menegaskan bahwa model PBL lebih efektif dibandingkan metode konvensional dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, PBL layak diterapkan sebagai strategi pembelajaran aktif dan kontekstual di kelas.