Muhammad, Mahadhika
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Daya Dukung Lingkungan Pertambangan Batugamping di Dusun Geneng, Desa Candirejo, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Adhitama, Muhammad Mar’ie; Indriani, Rima; Muhammad, Mahadhika; Elnanda, Michele Jonathan Putra; Syahputra, Tuah Bernas; Hanifah, Luthfi
Prosiding Seminar Nasional Mini Riset Mahasiswa Vol 4, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya eksploitasi sumberdaya alam di Daerah Istimewa Yogyakarta telah memicu pertanyaan mengenaidaya dukung lingkungan lahan pertambangan yang semakin tertekan. Penelitian ini mengkaji bagaimanaaktivitas pertambangan batugamping memengaruhi kapasitas lingkungan untuk mewadahi dan menopangkehidupan serta keberlanjutan lingkungan di wilayah tersebut. Studi ini berupaya mengembangkan modelpenilaian daya dukung lahan pertambangan yang holistik. Untuk itu, dalam penelitian ini akan ditentukan harkatdan ranking penggunaan lahan pertambangan dengan menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP).Perangkingan didasarkan pada tiga komponen lingkungan yaitu geofisik-kimia, biotik, dan sosial yangdidalamnya mencakup tujuh parameter yaitu kemiringan lereng, curah hujan, tekstur tanah, banjir ataugenangan, jarak terhadap sungai, tutupan vegetasi, dan jarak jalan utama. Hasil penelitian diperoleh bahwa lahanpertambangan batugamping di Dusun Geneng, Desa Candirejo, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul,Daerah Istimewa Yogyakarta berstatus daya dukung lingkungan kelas III (daya dukung sedang) dan kelas IV(daya dukung baik). Status daya dukung lingkungan sedang hingga baik menunjukkan bahwa kawasan memilikikemampuan untuk mendukung aktivitas pemanfaatan lahan sebagai lahan pertambangan, namun masih terdapatsejumlah faktor pembatas yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan pengelolaan wilayah karena tingkatkerentanan gangguan hidrogeometeorologis yang relatif tinggi.