Amelia, Olenda
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dekonstruksi Sungkun sebagai Medium Identitas Perempuan Kerinci Amelia, Olenda; Wastap, Jaeni
Qualia: Jurnal Ilmiah Edukasi Seni Rupa dan Budaya Visual Vol 5 No 1 (2025): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Rupa FBS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/qualia.51.01

Abstract

This study explores sungkun as one of the traditional clothing attributes worn by Kerinci women in Jambi Province, conceptualized as a cultural text that stitches together identity, values, and social structure through the female body. In Kerinci tradition, sungkun functions not merely as attire, but as a symbolic layer that regulates how the female body is presented, interpreted, and governed within the context of custom, spirituality, and social relations. Using a descriptive qualitative approach and symbolic ethnography method, this research investigates the meanings embedded in the visual elements of sungkun and its usage in both ritual and everyday life. The findings reveal that sungkun serves as a performative medium that constructs the identity of women as moral guardians, custodians of tradition, and inheritors of cosmological values. Through a deconstructive lens, the article also reveals the transformation of sungkun’s meaning in contemporary cultural landscapes, as it undergoes resemanticization through performing arts, cultural festivals, and visual media. Thus, sungkun becomes a space of negotiation between traditional heritage and modern identity expression among Kerinci women. This article contributes to the fields of art, culture, and gender studies by offering a renewed reading of textile artifacts as symbolic texts and the body as a narrative medium.
Penciptaan Karya Tari Senjang Berdasarkan Tradisi Ngadu Tanduk di Kerinci Amelia, Olenda; Bahar, Mahdi; M., Hartati
Prabung Seni: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol. 3 No. 1 (2024): Prabung Seni | Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpps.v3i1.27730

Abstract

Karya “Senjang” ini terinspirasi dari tradisi Ngadu Tanduk yang pada hakikatnya tradisi Ngadu Tanduk hanya memperbolehkan kaum laki-laki saja untuk memainkannya, hal ini terjadi dikarenakan adanya stigma bahwa perempuan adalah kaum yang lemah hingga tidak diperbolehkan untuk memainkan tradisi ini dan dianggap melanggar peraturan adat, dimana dalam peraturan adat kedudukan perempuan di kerinci hanya bertugas di dapur, kasur, dan sumur. Dari fenomena tersebut pengkarya menemukan adanya isu ketidak setaraan gender dimana pada saat ini perempuan mampu melakukan banyak hal layaknya seperti yang dilakukan oleh kaum laki-laki. Kesetaran merupakan poin utama yang di ungkap dalam karya “Senjang” ini. Dalam penggarapan karya “Senjang” menggunakan media tanduk yang terbuat dari rotan sebagai simbol kekuatan dan semangat seorang perempuan dalam menghadapi kehidupan. Karya “Senjang” menggunakan gerak silat langkah tigo sebagai dasar pijakan dalam pengembangan bentuk-bentuk gerak pada karya “Senjang” ini, musik dalam karya “Senjang” diambil dari motif pukulan musik tradisi Ngadu Tanduk yang terdiri dari alat musik Gendang, Gong dan vokal, kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan karya “Senjang”.