<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi konsep desain Futuristic Edu Building berbasis Quadruple Integrated Smart-Eco System menggunakan proses benchmarking berdasarkan kategori penilaian Greenship Assessment oleh Green Building Council Indonesia (GBCI). Sebagai upaya mendorong pembangunan berkelanjutan di sektor pendidikan, penelitian ini memadukan analisis kuantitatif untuk mengukur dampak dan efisiensi masing-masing kategori, serta analisis kualitatif untuk mengidentifikasi inovasi berbasis literatur dan praktik terbaik global. Analisis kuantitatif digunakan pada beberapa kategori keberlanjutan untuk menghasilkan data terukur, sedangkan analisis kualitatif deskriptif dilakukan untuk menggambarkan fenomena atau situasi secara sistematis dan akurat, tanpa adanya manipulasi variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Quadruple Integrated Smart-Eco System mencapai efisiensi energi dengan penggunaan biomasa Alga sebesar 2.83% sebagai sumber energi, peningkatan konservasi air menggunakan teknologi Ecohydro-Filtratech, dan pengurangan emisi karbon melalui teknologi Carbon Capture Utilization. Analisis kualitatif juga mengidentifikasi relevansi integrasi penggunaan Geopolymer Concrete dan Cross Laminated Timber sebagai material ramah lingkungan tanpa menganggu aspek struktural maupun arsitektural. Upaya pencegahan sick building syndrome dengan monitoring kualitas udara dan pencahayaan dapat mewujudkan tercapainya Indoor Health and Comfort pada Futuristic Edu Building. Temuan ini menekankan perlunya optimalisasi keenam kategori GBCI dalam perencanaan bangunan edukasi untuk menciptakan harmoni antara efisiensi penggunaan sumber daya, pengurangan dampak lingkungan, dan peningkatan kualitas hidup pengguna. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan rekomendasi strategis bagi pengembangan infrastruktur pendidikan berkelanjutan yang tidak hanya memenuhi standar internasional, tetapi juga selaras dengan potensi dan kebutuhan lokal]]>
