Amelia, Leona Firda
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perbandingan Sumber Ilmu Pengetahuan (Ontologi) dalam Perspektif Islam dan Barat Ruhhayani, Siti; Shafarina, Rizka; Amelia, Leona Firda; Arief, Armai; Nurdiansyah, Nana Meily
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ontologi sebagai salah satu cabang filsafat ilmu mengkaji hakikat realitas dan eksistensi objek Khazanah. Dalam pandangan Islam, khazanah atau ilmu pengetahuan bersumber dari wahyu, akal budi, dan pengalaman empiris, serta mencakup realitas fisik dan metafisik yang mengintegrasikan nilai-nilai spiritual, moral, dan ketuhanan. Sementara itu, pandangan Barat modern cenderung menekankan sumber ilmu pengetahuan yang rasional dan empiris, dengan objek yang dibatasi pada hal-hal yang dapat diindera dan diuji secara ilmiah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengulas perbandingan antara sumber dan hakikat ilmu dalam perspektif Islam dan Barat, dengan harapan dapat menjadi landasan bagi integrasi keilmuan yang mencerminkan dimensi spiritual dan humanistik secara seimbang. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif yang berbasis pada studi pustaka yang dilakukan dengan memahami dan mengkaji pendekatan ilmu yang berkaitan atau relevan dengan penelitian yang dilakukan. Ontologi ilmu dalam pandangan Islam berasal dari wahyu Allah SWT, meskipun tidak didefinisikan secara eksplisit dalam Qur'an. Sebaliknya, ontologi dalam pandangan Barat dipahami sebagai hasil pengalaman, rasionalitas, dan budaya sekuler yang berkembang tanpa dasar wahyu. Perbedaan ini turut mempengaruhi arah dan tujuan ilmu pengetahuan; Islam memandang ilmu sebagai sarana pengabdian kepada Tuhan, sedangkan Barat menekankan fungsi praktis dan penguasaan terhadap alam. Dengan demikian, pemahaman terhadap ontologi dari dua tradisi ini penting untuk membangun kerangka ilmu yang lebih menyeluruh dan bermakna.