Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penaksiran Indeks Bahaya Tanah Longsor dengan Pemanfaatan Citra Digital Elevation Model (DEM) Fitra, Joni; Gultom, Muhammad Husin; Brampu, Arvie Naufal Fabian; Telaumbanua, Muhammad Akhdan Suja; Nugroho, Radhi Hazmi
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v5i2.116

Abstract

Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia, terutama di wilayah pegunungan dan pada musim hujan. Kejadian ini sangat dipengaruhi oleh faktor alam seperti jenis tanah, jenis batuan, curah hujan, kemiringan lahan, serta tutupan lahan. Dampaknya bisa sangat berbahaya bagi daerah yang terdampak. Untuk memahami tingkat risiko longsor di setiap kecamatan di Kabupaten Deli Serdang secara lebih komprehensif dan mutakhir, diperlukan penelitian mengenai estimasi indeks bahaya tanah longsor di Provinsi Sumatera Utara dengan tingkat detail lebih tinggi pada skala kabupaten/kota. Studi ini akan menghasilkan peta digital dengan skala lebih besar, khususnya untuk Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis data Digital Elevation Model (DEM) dan peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah (ZKGT) untuk menentukan indeks bahaya tanah longsor. Hasil akhir menunjukkan bahwa dari 22 kecamatan, 2 kecamatan tergolong dalam kategori bahaya tinggi (Sibolangit dan Gunung Meriah), dan 20 lainnya berada dalam kategori rendah. Peta yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan tata ruang, edukasi kesiapsiagaan bencana, serta perencanaan infrastruktur yang tangguh terhadap risiko longsor.
Penguatan Peran Anggota Masyarakat Dalam Perencanaan, Penganggaran dan Penilaian Hasil Pembangunan Desa Gunawan, Randi; Gultom, Muhammad Husin; Ajinar; Akhyari; Suhaeri; Syahrizal; Iskandar; Sabri
Kawanad : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): March
Publisher : Yayasan Kawanad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56347/kjpkm.v1i1.8

Abstract

Law Number 6 June 2014 Village development plans must be carried out in a participatory manner, including the entire community, including sensitive groups (minorities, diverse, women, and the poor). The development carried out by the village is intended to be truly beneficial for all residents. So far, most villages in Indonesia have not been able to carry out legal missions. This is evidenced by the existence of a complete village without entangling the community with a transparent development plan. In addition, there are villages that try to involve the community through the “musrenbangdes” mechanism, but not all community components are invited to the “musrenbangdes”. As a result of non-participatory development planning, the benefits of village development are not felt by all levels of society, so the development program is not successful. The USK staff conducts training on village development planning, budgeting, and evaluation of village development results in Payakameng Village as an effort to realize a participatory village development plan. Representatives from all levels of the village community (village residents, administrators of social organizations, village government) participated in these activities. In this training, it is necessary to implement a participatory village development plan so that all residents can feel the results of development.