Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas Program Kartu KUSUKA Di Kelurahan Boepinang Barat, Kecamatan Poleang, Kabupaten Bombana Azizah, Nurul; Rawati, I; Zahari, Ahmad Farouq Mulku
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v5i2.1476

Abstract

Tulisan ini merupahan output dari penelitian yang ingin mengetahui efektivitas program Kusuka di kelurahan Boepinang Barat, kecamatan Poleang, kabupaten Bombana. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan penelitian ini berjumlah 12 orang, di tentukan dengan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bersumber observasi, wawancara, dan dokumentasi sedangkan data sekunder melalui dokumen-dokumen, buku literatur pendukung serta penelitian terdahulu. Menggunakan keabsahan data dan teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman nelayan pada kartu kusuka yang dikarenakan minimnya atau tidak intensnya sosialisasi dan pendampingan dalam pelayanan dan pembinaan terhadap nelayan penerima kartu, Program Kartu Kusuka ini sudah sesuai dengan target sasaran yaitu nelayan tetapi karena kuota terbatas sehingga ada nelayan yang penerima dan tidak penerima, Nelayan merasa cukup puas dengan adanya program kartu kusuka karena dengan adanya kartu kusuka dapat memperoleh bantuan pada bidang perikanan dan memprioritaskan penerima kartu kusuka, Dinas Perikanan kurang melakukan pembinaan pada nelayan penerima kartu kusuka sehingga menyebabkan kurangnya kreatifitas nelayan dalam penggunaan kartu kusuka dan penerima kartu kusuka hanya sebatas menunggu bantuan, dan Secara menyeluruh program Kartu Kusuka sangat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan tetapi tidak semua nelayan merupakan penerima Kartu Kusuka.
Collaborative Governance Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Polres Kolaka dalam Perlindungan Kekerasan Anak Kabupaten Kolaka Firah, St. Aisyah Tul Ma; Rawati, I; Septiana, Anis Ribcalia
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v5i2.1284

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskrifsikan bagaimana Collaborative Governance antara Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Polres Kolaka dalam Perlindungan Kekerasan Anak di Kabupaten Kolaka. Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis deskriptif kualitatif, informan dalam penelitian ini sebanyak sembilang orang. Jenis dan Sumber data yang digunakan yakni Pengumpulan Data, Reduksi Data, Kajian Data, dan Penarikan Kesimpulan. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di Berdasarkan hasil penelitian Collaborative Governance Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Polres Kolaka dalam Perlindungan Kekerasan Anak Kabupaten Kolaka menyimpulkan bahwa proses kolaborasi yang dilakukan kedua lembaga antara DP3A dan Polres Kolaka melalui Unit PPA Polres dalam melakukan dialog tatap muka dilakukan melalui pertemuan atau telepon, dan juga melalui kegiatan penyuluhan hukum dan forum anak hal ini menyebabkan kedua lembaga sudah membangun kepercayaan sehingga fungsi masing-masing lembaga dapat terlaksana sehingga pada proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan media sosial seperti via telepon dan chat whatsapp kemudian pada proses pelaksanaan kolaborasi menunjukkan komitmen yang kuat antara kedua lembaga dalam melakukan penanganan kekerasan terhadap anak di Kabupaten Kolaka, hal ini dikarenakan kedua lembaga dalam melakukan proses kolaborasi memiliki pemahaman yang sama dalam hal penanganan tindak pidana kekerasan terhadap anak, yaitu memberikan kepentingan dan hak terbaik bagi anak sehingga dampak yang didapatkan dari kedua lembaga yang melakukan kolaborasi antara DP3A dan Unit PPA Polres Kolaka telah melakukan berbagai kegiatan atau program yang kemudian program-program tersebut disosialisasikan di berbagai tempat seperti di sekolah-sekolah dan di desa-desa dengan tujuan bahwa perlunya menjaga keharmonisan rumah tangga agar tidak terjadi KDRT.
Efektivitas Program Penurunan Stunting di Desa Kolombi Kecamatan Matausu Kabupaten Bombana Faras, Muhammad Fadil; rawati, I; Baso, Sudirman
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v5i2.1408

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskrifsikan Efektivitas Program Penurunan Stunting di Desa Kolombi Kecamatan Matausu Kabupaten Bombana. Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis deskriptif kualitatif, informan dalam penelitian ini sebanyak dua belas orang. Jenis dan Sumber data yang digunakan yakni Pengumpulan Data, Reduksi Data, Kajian Data, dan Penarikan Kesimpulan. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas program percepatan penurunan stunting di Desa Kolombi Kecamatan Matausu Kabupaten Bombana sudah terlaksana dengan baik namun terjadinya kenaikan angka stutiing di Desa Kolombi dari tahun 2023 ke tahun 2024 di sebabkan kurang patuhnya masyarakat itu sendiri. Pemberian Makanan Tambahan sebagai bagian dari Program Rantang Sehat memberikan dampak positif terhadap kesehatan dan gizi anak-anak. Informan menyatakan bahwa anak mereka mengalami peningkatan nafsu makan dan berat badan setelah mengikuti program PMT. Selain itu, mereka merasa terbantu dengan adanya edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang baik yang disampaikan oleh petugas kesehatan selama program berlangsung. Masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu stunting dan dampaknya terhadap pertumbuhan anak. Beberapa bahkan menganggap stunting sebagai kondisi yang disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan, sehingga mereka merasa program pencegahan tidak terlalu penting untuk diikuti. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan informasi dan pemahaman yang perlu diatasi melalui edukasi yang lebih efektif.