Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kedisiplinan Beribadah dan Pengetahuan Aqidah Islam terhadap Perilaku Sosial Remaja di SMP Amalia Nur Asyiah Siregar; Hotni Sari Harahap; Umy Fitriani Nasution
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 5 No. 2 (2025): Vol. 5 No. 2 Juni-Desember 2025
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/mudabbir.v5i2.1478

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kedisiplinan beribadah dan pengetahuan aqidah Islam terhadap perilaku sosial remaja di SMP Amalia, dengan latar belakang meningkatnya tantangan moral di kalangan generasi muda yang ditandai dengan rendahnya empati sosial dan meningkatnya perilaku menyimpang. Dalam konteks pendidikan agama Islam, penting untuk menggali bagaimana aspek spiritual dan teologis dapat membentuk karakter sosial siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner tertutup kepada 122 siswa dan dianalisis menggunakan SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kedisiplinan beribadah maupun pengetahuan aqidah Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku sosial remaja, baik secara parsial maupun simultan. Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,780 menunjukkan bahwa 78% variasi perilaku sosial dapat dijelaskan oleh kedua variabel tersebut. Temuan ini menegaskan bahwa penguatan ibadah dan aqidah yang benar dapat menjadi fondasi penting dalam pembinaan moral remaja di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, integrasi pendidikan keagamaan yang menyentuh aspek praktik dan pemahaman menjadi krusial dalam membangun generasi yang berakhlak mulia dan peduli sosial.
Perlombaan Keagamaan pada Momen Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Pematang Guntung Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Umy Fitriani Nasution; Syahrian fuat Lubis; Siti Mutiara; Rio prananda; Ali rahman siregar; Indra Suryadi sutendi; Sindi ganda sari; Seni Wardani; Armaini sukma
Karya Nyata : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2025): September : Karya Nyata : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/karyanyata.v2i3.2138

Abstract

This study discusses the implementation of the commemoration of the Prophet Muhammad’s birthday (Maulid Nabi Muhammad SAW) in Pematang Guntung Village as an effort to strengthen religious values and foster togetherness within the community. The commemoration of the Prophet’s birthday is a long-standing Islamic tradition carried out as a form of respect and love for the Prophet Muhammad SAW. The objectives of this study are to celebrate the Islamic holy day of Maulid Nabi, cultivate the love of the people for the Prophet, develop the potential of the younger generation in the field of religion, and strengthen Islamic brotherhood (ukhuwah islamiyah) among villagers. The research employed a descriptive qualitative method with data collection techniques including observation, interviews, and documentation. The collected data were analyzed in depth to describe how the Maulid event was conducted and its impact on the community. The findings revealed that the commemoration of the Prophet’s birthday brought significant positive effects. In addition to increasing understanding and practice of Islamic teachings, this activity also strengthened social bonds, encouraged youth participation, and raised collective awareness of the importance of preserving religious traditions. Furthermore, the event served as an effective medium to foster ukhuwah islamiyah, a spirit of togetherness, cooperation, and tolerance among community members. The Maulid tradition also functioned as an informal educational medium that instilled noble values, promoted the Prophet’s exemplary character, and reinforced moral development. Thus, the commemoration of the Prophet Muhammad’s birthday in Pematang Guntung Village was not only a religious tradition but also an instrument of education, character building, and social cohesion that reinforced unity and harmony within the community.