Dismenorea adalah nyeri yang dirasakan saat menstruasi dan sering dialami oleh remaja putri, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk proses belajar. Regulasi emosi berperan dalam mengelola respons terhadap nyeri tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan tingkat nyeri menstruasi (dismenorea) pada remaja putri di SMAN 92 Jakarta Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional dan jenis penelitian korelasional. Sampel sebanyak 90 responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner regulasi emosi dan Numeric Rating Scale (NRS) untuk mengukur tingkat nyeri menstruasi. Analisis data dilakukan menggunakan uji Spearman Rank melalui SPSS versi 29. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki regulasi emosi yang kurang baik (76,7%) dan mengalami nyeri menstruasi berat (58,0%). Uji Spearman Rank menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara regulasi emosi dan tingkat nyeri menstruasi dengan nilai p < 0,001 dan koefisien korelasi -0,787. Hal ini menunjukkan bahwa semakin buruk regulasi emosi, semakin tinggi tingkat nyeri menstruasi yang dirasakan. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya peran perawat, khususnya perawat komunitas dan sekolah, dalam memberikan edukasi serta dukungan psikologis terkait pengelolaan emosi dan manajemen nyeri menstruasi. Perawat diharapkan mampu mengembangkan intervensi non-farmakologi seperti pelatihan regulasi emosi, teknik relaksasi, serta pendekatan psikososial agar dapat membantu remaja menjalani masa menstruasi dengan lebih sehat dan produktif. Kata Kunci: regulasi emosi, dismenorea, nyeri menstruasi, remaja putri