Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

The Effect of Thinking Like a Nurse Simulation as an Online Clinical Learning Method on Nursing Students’ Satisfaction and Confidence during the COVID-19 Pandemic Dian Fitria; Jehan Puspasari; Puspita Hanggit Lestari
Jurnal Ners Vol. 16 No. 2 (2021): OCTOBER 2021
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v16i2.25701

Abstract

Introduction: Corona Virus Disease (Covid-19) was declared as a pandemic by the World Health Organization (WHO) resulting in changes in existing patterns of life. This impact also affects the world of education, including nursing vocational education. Nursing vocational education must be able to design online methods for the clinical competency with existing facilities and infrastructure. The online clinical method can describe the achievements achievable in clinical facilities so as to build students’ satisfaction and confidence.Methods: This research used quasi-experimental pre-posttest without control group method by providing clinical learning thinking like a nurse simulation. The research sample consists of 110 diploma students with purposive sampling method. Simulation focuses on clinical judgment, communication skills, and skill simulations by adopting clinical practice in hospitals. Assessment is measured using Simulation Design Scale (SDS) and Student Satisfaction and Self-Confidence in Learning Scale (SCLS). Pair t test with level of significance 0.05 is used to process data.Results: It is found that there is an increase in students’ satisfaction and confidence using the clinical simulation method of “thinking like a nurse” having an average 40.69%. Meanwhile, online clinical learning methods has an average increase of 114%. There is an effect of thinking like a nurse simulation method on students’ satisfaction and self-confidence (p < 0.05).Conclusion: This research is recommended to add to the reference for online nursing clinical learning methods during Covid-19. Determining the   ratio between students and lecturers in online clinic learning can be considered for further research.
Generasi Berencana Peduli Organ Reproduksi Perempuan (GenRe POP) Dalam Meningkatkan Personal Menstrual Hygiene Pada Remaja Veronica Yeni Rahmawati; Jehan Puspasari; Ernawati E; Casman C; Mellyani Eka Sari; Rici Rianjar
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 03 (2021): September
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.795 KB) | DOI: 10.53690/ipm.v2i01.91

Abstract

Adolescents are at risk of health problems, especially when they face signs of adolescent development during puberty, namely menstruation. Adolescents tend to be less likely to maintain personal hygiene during menstruation (personal menstrual hygiene). Improper behavior in personal menstrual hygiene in adolescents can cause reproductive tract infections and other health problems. The purpose of this activity is to increase the knowledge and insight of adolescents in general to maintain personal hygiene during menstruation. The method of this activity is divided into several steps, starting with the socialization of the activity agenda, providing educational materials to teenagers through Zoom meetings, edutainment of the snake and ladder game on the carpet in the courtyard of the mosque area and finally a discussion (FGD) for mothers of teenagers about personal menstrual hygiene. The result of this activity is an increase in knowledge of personal menstrual hygiene in adolescents before and after attending education. Providing education that is packaged with a snake and ladder game model is proven to be effective in increasing adolescent knowledge about personal menstrual hygiene.
KORELASI TEMPERAMEN BAYI DENGAN MATERNAL SELF EFFICACY PADA IBU REMAJA DI BANGKA SELATAN Jehan Puspasari
Jurnal Kesehatan Holistic Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Holistic Volume 1/Nomor 2/Juli2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33377/jkh.v1i2.35

Abstract

The purpose of this study was to identify the relationship between infant temperamment with maternal self efficacy in adolescent mothers. This cross-sectional study used consecutive sampling technique with 100 primipara teenage mother. The measurement tools used were structured questionnaires, demographic questionnaires, Maternal Efficacy Questionnaire (MEQ), Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) and Infant Characteristic Questionnaire (ICQ). The baby's temperament variable and mother's self-confidence were analyzed using chi-square and logistic regression. The results showed that there was a significant relationship between infant temperamment with maternal self efficacy in adolescent mother with p value 0,001. Infant temperament greatly affects teen mom's confidence. Easy infant temperament has an effect on improving maternal self efficacy compared to difficult baby temperaments.
Efektifitas Qigong Exercise Selama Kehamilan dalam Pencegahan Gejala Depresi Post Partum pada Ibu Remaja Jehan Puspasari; Dian FItria Fanani
Jurnal Kesehatan Holistic Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Holistic Volume 4/Nomor 1/Januari 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.689 KB) | DOI: 10.33377/jkh.v4i1.67

Abstract

One problem encountered in a woman after giving birth is postparum depression. This problem must be addressed through nursing interventions in improving the health of mothers and babies, one of the interventions is qigong exercise. The objective of this research was to identify qigong exercise’s effectiveness during pregnancy to preventing adolescent mother’s postpartum depression. This quasi experiment study applied a purposive sampling technique. The samples were 27 adolescent mothers. The instruments were structured questionnaires, including demographic questionnaire and Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). The variable of postpartum depression including pre-intervention and post-intervention were analyzed using Wilcoxon test. The results showed that there was a effectiveness between qigong exercises and postpartum depression’s prevention of adolescent mothers with p value of 0.000. Physically and mentally well-being of adolescent mothers’ greatly affects to performing nurturing.
Pengaruh Penarikan Smartphone Siswa terhadap Nomophobia, Kecemasan, dan Kesejahteraan Subjektif Dian Fitria; Tri Setyaningsih; Jehan Puspasari; Veronica Yeni; Ni Made Suarti; Ulfa Nur Rohmah
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 10, No 4 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.10.4.2022.865-874

Abstract

Perkembangan yang pesat pada penggunaan smartphone saat ini menjadikan smartphone menjadi semua kebutuhan, melalui fitur-fitur yang canggih dan dapat memudahkan pekerjaan yang dilakukan. Pesatnya penggunaan smartphone juga tidak terlepas dari adanya factor Pandemi Covid-19 dimana pembelajaran tatap muka berubah dengan cepat menjadi daring. Hal ini mengakibatkan meningkatkan akvititas penggunaan smartphone, selama dua tahun ini. Penggunaan dalam waktu yang lama mengakibatkan munculnya kekhawatiran ketika tidak dapat mengakses smartphone. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat tingkat adiksi pada responden dan mengetahui tingkat ansietas dan masalah subjevtive well being yang terjadi pada pengguna smartphone. Penelitian ini adalah penelitian quasi experiment pre post test without group control dan menggunakan total sampling, dan data diolah menggunakan dependent t test. Hasil menunjukan bahwa responden mengalami  nomophobia sedang yaitu 48,4% dan nomophobia berat sebanyak 41,7%. Ansietas mengalami kenaikan sebesar 6,97% dari sebelum intervensi sedangkan sebanyak 27,21% responden mengalami penururan subjective well being selama sebelum dan sesudah intervensi smartphone withdrawal. Kebutuhan atas edukasi terhadap dampak dari adiksi sangat dibutuhkan untuk mencegah masalah psikologis dari adiksi yang muncul. Edukasi ini dapat dimulai dari penyediaan edukasi mental health dalam menggunakan smartphone disekolah.
Program GERCEP BU dalam Upaya Meningkatkan Peran Ibu dalam Optimalisasi Peran dan Fungsi Keluarga Dian Fitria; Malianti Silalahi; Tri Setyaningsih; Jehan Puspasari; Fendy Yesayas
APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1: Januari 2023
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47575/apma.v3i1.388

Abstract

Keluarga memiliki peranan penting didalam membangun kesehatan dan kesejahteraan sosial. Nilai, budaya, pendidikan, kesehatan, didalam msyarakat dibangun didalam keluarga. Sebaliknya permasalahan yang terjadi didalam masyarakat juga terjadi tidak terlepas dari fondasi yang dibangun didalam keluarga. Permasalahan seperti perceraian, kekerasan, NAPZA, putus sekolah, pergaulan bebas, hingga masalah kejiwaan. Peran ibu didalam keluarga yang optimal dapat meningkatkan keharmonisan dalam keluarga serta mencegah munculnya permasalahan tersebut terjadi dimasyarakat. Seorang ibu didalam keluarga yang belum mencapai tugas perkembangan dewasanya akan berdampak pada perannya didalam keluarga. peran dan fungsi keluarga yang tercapai. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan peran ibu didalam keluarga adalah dengan memberikan terapi kelompok terapeutik (TKT) usia dewasa.Terapi ini merupakan salah satu terapi spesialis keperawatan jiwa, terapi menggunakan metode pemberian edukasi, dan latihan stimulasi. Terapi ini memberikan edukasi mengenai tahap tumbuh kembang psikologis dan melatih peserta TKT untuk mencapai tumbuh kembang tersebut. Adapun aspek yang dilatih adalah aspek biologis, psikoseksual, kognitif, bahasa, emosi, bahasa, kepribadian, moral, spiritual, sosial yang dikaitkan dengan peran dan tugas keluarga. Hasil pengabdian kepada masyarakat ibu telah memiliki kemampuan dasar 73% dan setelah dilakukan kegiatan TKT meningkat menjadi 95% mengalami kenaikan sebesar 22% pada ibu di wilayah RW 03 Kelurahan Pasar Baru. Dengan adanya kenaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan ibu dalam mengatasi masalah yang dihadapi didalam keluarga, dan terapi ini dapat dijadikan salah satu upaya dalam intervensi yang diberikan pada kegiatan posyandu, sehingga posyandu tidak hanya berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan anak tetapi juga orang tua dalam menjalankan peran didalam keluarga.
Gangguan Menstruasi Menyebabkan Peningkatan Stres Akademik pada Mahasiswa Jehan Puspasari; Veronica Yeni Rahmawati; Dian Fitria
Ners Jurnal Keperawatan Vol 19, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/njk.19.1.20-26.2023

Abstract

ABSTRACTAdolescence is a period of development towards adulthood with all the changes that occur both physiologically and psychologically. In adolescent girls physiologically will experience menstruation. Adolescents have a tendency to experience menstrual disorders, and one of the factors is academic stress. This research used cross sectional method with total sampling. The results of univariate analysis showed that the average age of menarche was 12 years, the average BMI was 20.50, good nutritional status was 66.7%, students did not experience menstrual disorders by 84.4% and the academic stress level of students was 80.9%. The results of the bivariate analysis showed a correlation coefficient of 0.635, with a p-value of 0.001 which means the higher the menstrual disorder, the higher the academic stress on students. These findings can be used to develop health promotion related to reproductive health in adolescent girls so as to reduce stress levels in students.Keywords: academic stress, adolescent, menstrual disordersABSTRAKRemaja merupakan masa perkembangan menuju dewasa dengan segala perubahan-perubahan yang terjadi baik secara fisiologis maupun psikologis. Pada remaja perempuan secara fisiologis akan mengalami menstruasi. Remaja memiliki kecenderungan mengalami gangguan menstruasi, dan salah satu faktornya adalah stress akademik. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan total sampling. Hasil analisis univariat didapatkan rerata usia menarche adalah 12 tahun, rerata BMI 20,50, status nutrisi baik sebesar 66,7%, mahasiswa tidak mengalami gangguan menstruasi sebesar 84,4% dan tingkat stress akademik mahasiswa sebesar 80,9%. Hasil analisis bivariat menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,635, dengan p-value 0,001 yang berarti semakin tinggi gangguan menstruasi maka semakin tinggi stress akademik pada mahasiswa. Hasil temuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan promosi kesehatan terkait kesehatan reproduksi pada remaja perempuan sehingga dapat mengurangi tingkat stress pada mahasiswa. Kata kunci: gangguan menstruasi, remaja, stress akademik
Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) dengan Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja di Wilayah Jakarta Pusat Veronica Yeni Rahmawati; Jehan Puspasari; Dian Fitria
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 9 (2023): Volume 3 Nomor 9 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i9.11077

Abstract

ABSTRACT Adolescents are vulnerable to deviant behavior, one of which is risky sexual behavior which has a negative impact on adolescents, their partners and even their families. The causes of risky sexual behavior in adolescents are internal and external factors. In a study conducted to identify the relationship that occurs in Adversity Quotient (AQ) to risky sexual behavior. The research was carried out using a cross sectional research method with a total sampling technique of purposive sampling. Respondents in this study were students of a health institution in Central Jakarta with a total of 123 respondents. As the research results show, there is a significant relationship between the Adversity Quotient (AQ) for risky sexual behavior with a p value of 0.007 (OR=2.8; 95% CI 1.315-6.321). Recommendations for maternity nursing services to improve health promotion in adolescents through the roles and responsibilities of adolescents so that risky sexual behavior can be avoided. Keywords: Adversity Quotient, Risky Sexual Behavior, Adolescents  ABSTRAK Usia remaja rentan dengan perilaku menyimpang salah satunya perilaku seksual berisiko yang memiliki dampak negative bagi remaja, pasangannya bahkan keluarganya.  Faktor penyebab adanya perilaku seksual berisiko pada remaja dari faktor internal dan juga faktor eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keterkaitan adanya hubungan antara Adversity Quotient (AQ) dengan perilaku seksual berisiko. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode penelitian cross sectional dengan teknik total sampling jenis purposive sampling. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa salah satu institusi kesehatan di Jakarta Pusat dengan jumlah 123 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara Adversity Quotient (AQ) dengan perilaku seksual berisiko dengan nilai p value 0,007 (OR=2,8; 95% CI 1,315-6,321). Rekomendasi bagi pelayanan keperawatan maternitas agar meningkatkan promosi kesehatan pada remaja melalui peran dan tanggung jawab remaja supaya dapat terhindar dari perilaku seksual berisiko. Kata Kunci: Adversity Quotient, Perilaku Seksual Berisiko, Remaja
Sehat dan Sejahtera di Masa Tua dengan Brain Gym di RW 01 Kelurahan Kartini Jehan Puspasari; Lela Larasati; Tri Hartuty; Annisa Susanti; Dalilah Mustika Fatiha
SIGDIMAS Vol. 1 No. 02 (2023): Publikasi Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Publisher : SIGDIMAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan jumlah kelompok usia lanjut menjadi tantangan bagi negara-negara di dunia. Penuaan ditandai oleh penurunan fungsi fisik maupun psikologis pada lansia. Salah satu penurunan yang dapat terjadi adalah penurunan fungsi kognitif. Pada lansia yang mengalami penurunan fungsi kognitif, menjadi penyebab terbesar ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas normal sehari-hari, sehingga menyebabkan terjadinya ketergantungan pada lansia terhadap orang lain dalam perawatan diri. Salah satu cara untuk melatih atau mempertahankan fungsi kognitif agar mengurangi risiko terjadinya penurunan fungsi adalah dengan senam otak (brain gym). Senam otak merupakan suatu metode sederhana untuk meningkatkan daya ingat dan keterampilan dalam memecahkan masalah. Kegiatan pengabdian Masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Perempuan usia dewasa dalam menghadapi masalah penurunan fungsi kognitif di masa tua. Hasil yang didapatkan dari edukasi tentang perubahan fisik pada lansia mengalami peningkatan 30% menjadi 100%. Hasil yang didapatkan setelah edukasi tentang perubahan psikis pada lansia mengalami peningkatan dari 55% menjadi 100%. Hasil yang didapatkan dari edukasi mengenai masalah-masalah Kesehatan pada lansia mengalami peningkatan dari 80% menjadi 100%
EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) BERPENGARUH TERHADAP GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA DI MASA PEMBELAJARAN JARAK JAUH Veronica Yeni Rahmawati; Jehan Puspasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 17, No 3 (2021): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN (EDISI KHUSUS COVID-19)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v17i3.614

Abstract

Gangguan menstruasi pada remaja dapat berpengaruh pada produktivitas, kualitas hidup, gangguan emosional dan intoleransi aktivitas yang dapat menyebabkan aktivitas sehari-hari menjadi terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Emotional Quotient (EQ) dengan gangguan menstruasi pada remaja di masa pembelajaran jarak jauh. Penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sehingga didapatkan sampel 227 responden. Responden penelitian adalah mahasiswi yang berusia 17-19 tahun dan masih aktif kuliah di STIKes RS Husada Jakarta Pusat. Instrumen yang digunakan adalah data primer yang meliputi kuesioner demografi, kuesioner Emotional Intelligent Scale dan kuesioner gangguan menstruasi. Analisis data yang digunakan yaitu uji statistik bivariat menggunakan chi square dan uji statistik multivariat menggunakan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara Emotional Quotient (EQ) dengan gangguan menstruasi pada remaja di masa pembelajaran jarak jauh (p=0,000, OR 18, 95% CI 0.076-0.425). Peneliti merekomendasikan peran institusi pendidikan mengembangkan softskill pada remaja dengan mengolah kemampuan emosional positif untuk meningkatkan kecerdasan emosional agar terhindar dari gangguan menstruasi. Kata kunci : remaja, Emotional Quotient (EQ), gangguan menstruasi, pembelajaran jarak jauh