Muhammad Bintang Afrizal
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

The Representation of Emotional Disturbances and Their Implications on the Language Abilities of the Character Hendra in the Film My Idiot Brother Modi Eli Sabel; Ananda Putri Amelia; Muhammad Bintang Afrizal; Mintowati; Sahrul Romadhon
Tabasa: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya Vol. 6 No. 01 (2025):
Publisher : UIN Raden Mas Said Surakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/tabasa.v6i01.10913

Abstract

This study explores the emotional disturbances experienced by Hendra, a fictional character in the Indonesian film “My Idiot Brother” (2014) and their impact on his receptive and productive language abilities. The research aims to investigate how emotional states such as anxiety, frustration, and confusion influence Hendra’s ability to understand (receptive) and express (productive) language. Using a descriptive qualitative method, this study analyzes selected scenes from the film through content analysis to identify verbal and non-verbal patterns affected by emotional disruptions. Data were collected through observational documentation and categorized based on emotional themes and language functions. Findings reveal that Hendra’s receptive language is notably impaired in emotionally intense situations, reflected in delayed or incorrect responses to verbal instructions. Meanwhile, his productive language is characterized by avoidance of speech, disorganized sentence structures, and limited verbal expression, particularly under emotional stress. The analysis shows an evident interdependence between emotional regulation and linguistic performance, with emotional instability disrupting comprehension and verbal output. These results emphasize the importance of integrating emotional intelligence and language therapy in communication-based interventions. This study contributes to the interdisciplinary understanding of how emotional conditions influence language skills in media narratives. It supports the development of inclusive approaches for individuals with similar challenges in real-life contexts.   Penelitian ini mengeksplorasi gangguan emosional yang dialami oleh Hendra, tokoh fiksi dalam film Indonesia “My Idiot Brother” (2014), dan dampaknya terhadap kemampuan bahasa reseptif dan produktifnya. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana keadaan emosional seperti kecemasan, frustrasi, dan kebingungan memengaruhi kemampuan Hendra untuk memahami (reseptif) dan mengekspresikan (produktif) bahasa. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menganalisis adegan-adegan terpilih dari film tersebut melalui analisis konten untuk mengidentifikasi pola verbal dan non-verbal yang dipengaruhi oleh gangguan emosional. Data dikumpulkan melalui dokumentasi observasional dan dikategorikan berdasarkan tema emosional dan fungsi bahasa. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa bahasa reseptif Hendra sangat terganggu dalam situasi yang sangat emosional, tercermin dalam respons yang tertunda atau salah terhadap instruksi verbal. Sementara itu, bahasa produktifnya ditandai dengan penghindaran bicara, struktur kalimat yang tidak teratur, dan ekspresi verbal yang terbatas, terutama di bawah tekanan emosional. Analisis menunjukkan saling ketergantungan yang jelas antara regulasi emosional dan kinerja linguistik, dengan ketidakstabilan emosional yang mengganggu pemahaman dan keluaran verbal. Hasil ini menekankan pentingnya mengintegrasikan kecerdasan emosional dan terapi bahasa dalam intervensi berbasis komunikasi. Studi ini berkontribusi pada pemahaman interdisipliner tentang bagaimana kondisi emosional memengaruhi keterampilan bahasa dalam narasi media dan mendukung pengembangan pendekatan inklusif bagi individu dengan tantangan serupa dalam konteks kehidupan nyata.