Background: The golden period in babies is an important time in the formation of neurons and synapses, making babies very responsive to the environment. At this point, parents can maximize the child's potential by providing good nutrition, quality sleep, physical activity, stimulation, and a supportive environment. Lack of quality sleep can lead to physiological and psychological problems, such as impaired growth, fatigue, decreased immunity, and mood disorders. Purpose: To analyze whether baby massage and sensory play improve sleep quality in babies aged 6-12 months. Method: Quasi experimental quantitative research method with pre-test and post-test, conducted at Hafizha Baby Care Clinic and Alfarizky Beibee Care, Malang City, East Java in September-October 2024. The sampling technique used purposive sampling with the number of samples used as many as 30 participants who were divided into intervention and control groups. The independent variables in this study were baby massage and sensory play exercise, while the dependent variable was the quality of sleep of infants aged 6-12 months. Data analysis used univariate in the form of frequency distribution and bivariate using paired sample t-test. Results: There were significant changes between the intervention group and the control group. The mean sleep quality score increased significantly from 25.87 ± 1.831 to 36.40 ± 8.942, while the control group also experienced an increase in score from 24.47 ± 4.690 to 3.53 ± 11.024. The p-value was 0.000, indicating that the difference between the two groups was highly statistically significant (p<0.05). Conclusion: Baby massage has a greater impact on improving sleep quality because it directly affects the baby's body. However, combining infant massage with sensory play exercises also has a positive effect on sleep quality in babies aged 6-12 months. Keywords: Baby; Baby Massage; Sensory Play; Sleep Quality. Pendahuluan: Masa golden period pada bayi adalah waktu penting dalam pembentukan saraf dan sinaps, membuat bayi sangat responsif terhadap lingkungan. Orang tua dapat memaksimalkan potensi anak dengan memberikan nutrisi yang baik, tidur berkualitas, aktivitas fisik, stimulasi, dan lingkungan yang mendukung. Kurangnya kualitas tidur dapat menyebabkan masalah fisiologis dan psikologis, seperti gangguan pertumbuhan, kelelahan, penurunan kekebalan tubuh, dan gangguan suasana hati. Tujuan: Untuk menganalisis baby massage dan sensory play meningkatkan kualitas tidur pada bayi 6-12 bulan. Metode: Penelitian kuantitatif metode quasi experimental dengan pre-test dan post-test, dilaksanakan di Klinik Hafizha Baby Care dan Alfarizky Beibee Care, Kota Malang Jawa Timur, pada bulan September-Oktober 2024. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 partisipan yang terbagi ke dalam kelompok intervensi dan kontrol. Variabel independen dalam penelitian ini adalah baby massage dan sensory play exercise, sedangkan variabel dependen adalah kualitas tidur bayi usia 6-12 bulan. Analisis data yang digunakan univariat dalam bentuk distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan paired sample t-test. Hasil: Terdapat perubahan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol. Rerata skor kualitas tidur meningkat secara signifikan dari 25.87 ± 1.831 menjadi 36.40 ± 8,942, sedangkan kelompok kontrol juga mengalami peningkatan skor dari 24.47 ± 4.690 menjadi 3.53 ± 11.024. P-value sebesar 0.000, menunjukkan bahwa perbedaan antara kedua kelompok tersebut sangat signifikan secara statistik (p<0.05). Simpulan: Baby massage memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap peningkatan kualitas tidur karena memberikan efek langsung pada tubuh bayi. Meskipun demikian, kombinasi baby massage dengan sensory play exercise juga memberikan pengaruh positif terhadap kualitas tidur bayi usia 6–12 bulan. Kata Kunci: Bayi; Baby Massage; Kualitas Tidur; Sensory Play.