Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Terapi Bekam (Wet Cupping ) Terhadap Perbaikan Kualitas Sensorik Pada Pasien Pasca Stroke Putra, Rafly Divarsyah Dicky; Sutysna, Hendra
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i2.11760

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan salah satu penyebab utama disabilitas yang berdampak pada penurunan kualitas hidup pasien, termasuk gangguan kualitas sensorik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit stroke yaitu hipertensi, diabetes dan gangguan irama jantung. Setelah serangan stroke berakhir maka pasien berada pada fase pasca stroke. Pada umumnya penderita stroke mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka panjang yang dapat menimbulkan efek samping seperti mual-muntah dan perdarahan internal. Untuk menghindari efek tersebut maka upaya tatalaksana non farmakologi ialah terapi bekam. Bekam ialah memantik (mengeluarkan) darah dari badan orang (dengan menelungkupkan mangkuk panas pada kulit menjadi bengkak kemudian digores dengan benda tajam supaya darahnya keluar). Terapi bekam dapat membantu meredakan nyeri, kaku dan melancarkan sirkulasi darah. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan perbaikan pada kualitas sensorik raba, nyeri superficial, dan sensasi nyeri atau nyeri dalam atau nyeri tekan. Metode: Penelitian yang digunakan ialah analitik komparatif yang dilakukan secara observasional, dengan menggunakan desain penelitian pendekatan studi cohort prospektif dan diamati efek yang terjadi pada satu kelompok tanpa kelompok pembanding dengan membandingkan pre-post test. Hasil: pada penelitian ini terdapat 10 responden laki-laki dan 6 responden perempuan kemudian dijumpai bahwa bekam basah memiliki pengaruh perbaikan kualitas sensorik raba dan nyeri dalam atau nyeri tekan. Kesimpulan: bahwa bekam basah memiliki pengaruh dalam perbaikan kualitas sensorik raba, nyeri superfisial dan nyeri dalam atau nyeri tekan