Dalam beberapa tahun terakhir, meningkatnya tindak kriminalitas di kawasan perkotaan telah menjadi perhatian serius bagi masyarakat. Fenomena ini tidak hanya melibatkan pelaku kriminal dewasa, tetapi juga remaja yang awalnya hanya menunjukkan kenakalan biasa. Seiring dengan perkembangan zaman, kenakalan remaja mengalami pergeseran kualitas yang semakin mengarah pada tindak kriminalitas, seperti pencurian, tawuran, pembegalan, pelecehan seksual, hingga pembunuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kriminalitas remaja di perkotaan dengan menelaah faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan yang berkembang menjadi tindakan kriminal. Studi ini dilakukan dengan metode studi literatur, yang mengkaji berbagai referensi terkait untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai kondisi dan dinamika kriminalitas remaja saat ini. Fokus utama penelitian ini mencakup aspek psikologis remaja, pengaruh lingkungan sosial, serta peran keluarga dan pendidikan dalam mencegah perilaku menyimpang. Hasil studi menunjukkan bahwa faktor utama yang berkontribusi terhadap meningkatnya kriminalitas remaja di perkotaan meliputi kurangnya pengawasan orang tua, tekanan sosial dari lingkungan, keterbatasan akses pendidikan, serta pengaruh media dan teknologi. Selain itu, perubahan pola interaksi sosial di perkotaan juga berperan dalam meningkatkan risiko keterlibatan remaja dalam aktivitas kriminal. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan remaja. Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui peningkatan pendidikan karakter, pembinaan komunitas, serta penerapan kebijakan hukum yang lebih berpihak pada rehabilitasi daripada sekadar hukuman.