Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Kesehatan Tentang Terapi Foot Massage untuk Penurunan Tekanan Darah di Desa Klieng Cot Aron Ellyza Fazlylawati; Muhammad Reza Rizki; Nurul Amna
ARDHI : Jurnal Pengabdian Dalam Negri Vol. 3 No. 3 (2025): June : ARDHI : Jurnal Pengabdian Dalam Negri
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/ardhi.v3i3.1388

Abstract

Hypertension is a chronic condition characterized by blood pressure exceeding the normal range, specifically 140/90 mmHg. One of the primary contributors to hypertension is insufficient potassium intake. Studies suggest that foods rich in potassium, such as pumpkin, can help regulate blood pressure. Pumpkin is an excellent source of potassium and dietary fiber, which are beneficial in managing hypertension. This health education program aimed to provide the Cot Paya community with knowledge about how pumpkin pudding can be used as a natural remedy to lower blood pressure. The method employed in this activity included a lecture followed by a question-and-answer session, allowing for an interactive exchange of information. The intervention focused on educating families and elderly individuals about the causes of hypertension, its impact on health, and the potential benefits of incorporating pumpkin pudding into their diet. The response from the Cot Paya community was positive, with many participants showing keen interest in the topic. Several parents and elderly residents actively engaged by asking questions related to hypertension and its management. The educational session not only improved awareness about hypertension but also provided practical knowledge on using pumpkin pudding as a dietary tool for managing high blood pressure. By the end of the session, participants demonstrated a better understanding of hypertension, its prevention, and the role of potassium-rich foods like pumpkin in reducing blood pressure. The activity was well-received and laid the foundation for continued health education within the community, particularly in promoting natural dietary interventions to prevent and manage hypertension.
Hubungan Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Keluhan Nyeri Pada Pasien Low Back Pain Di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh, Indonesia Muhammad Reza Rizki; Ellyza Fazlylawati; Saputra, Mahruri
Teewan Journal Solutions Vol. 1 No. 3 (2024): Juni
Publisher : Teewan Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/cy0byj55

Abstract

Low back pain atau nyeri punggung bawah adalah salah satu gangguan muskuloskeletal serta penyebab utama terjadinya kecacatan nomor dua di dunia, Hal ini cenderung sangat umum terjadi pada pasien sehat dengan berbagai gangguan kesehatan ataupun komplikasi penyakit yang berbeda-beda (komorbiditas) sehingga menyebabkan seseorang sulit untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dan kondisi komorbiditas dengan kejadian low back pain.Materials and Methods: Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study. Data dikumpulkan dari 237 responden yang dipilih dengan teknik non probability sampling dengan teknik convenience sampling. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), Depression Anxiety and Stress Scale-21 (DASS-21), Self Administered Comorbidity Questionnaire (SCQ), Short Form McGill Pain Questionnaire (SF-MPQ) dan kuesioner faktor fisik yang sudah diuji validitas dengan nilai r tabel (0,632) dan reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha > 0,6. Analisa data menggunakan uji Chi Square.Results: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan nyeri pada pasien dengan low back pain (p=0,009).Conclusion: IMT merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri low back pain pada pasien yang umumnya bisa disebabkan akibat peningkatan berat badan sehingga berkontribusi dalam peningkatan beban fisiologis dan mekanis pada jaringan.