Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pemberian Teknik Valsava Manuver Terhadap Intensitas Nyeri Penusukan Arteriovenous Fistula (AVF) Pasien Hemodialisa Mahruri Saputra; Sabahul Badri
Jurnal Smart Keperawatan Vol 8, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/jskp.v8i2.482

Abstract

Arteriovenous fistula (AVF) merupakan akses vaskuler eksternal sebagai tempat penusukan berulang pada pasien hemodialisa yang menyebabkan nyeri berulang. Pemberian teknik valsava manuver salah satu terapi nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk menurunkan nyeri berulang penusukan AVF. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pemberian teknik valsava manuver terhadap intensitas nyeri penusukan AVF pasien hemodialisa. Penelitian kuantitatif ini dengan desain quasi experiment pre and post one sampel test. Pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling pada 33 orang. Analisis data menggunakan paired t-test. Hasil menunjukkan sebelum dilakukan teknik valsava manuver skala nyeri penusukan AVF adalah 4,82 (SD=1,402) dan sesudah dilakukan teknik valsava manuver skala nyeri penusukan AVF adalah 3,45 (SD=1,301). Ada perbedaan skala nyeri penusukan AVF sebelum dan sesudah pemberian teknik valsava manuver pasien hemodialisa dengan p value 0,000. Diharapkan pemberian teknik valsava manuver dapat menjadi intervensi mandiri keperawatan dalam menurunkan nyeri penusukan sehingga kenyamanan pasien hemodialis meningkat.Kata kunci: arteriovenous fistula; hemodialisa; nyeri penusukan, valsava manuverValsava Manuver Techniques To Pain Intensity  Arteriovenous  Fistula (AVF) Pain In Hemodialized PatientsAbstractArteriovenous fistula (AVF) is an external vascular access as a site for repeated punctures in hemodialysis patients which causes recurrent pain. The Valsalva maneuver is one of the non-pharmacological therapies that can be used to reduce repeated AVF stabbing pain. This study was purposed to identify the effectiveness of the Valsalva maneuver technique in reducing the intensity of AVF stabbing pain in hemodialysis patients. This quantitative research was a quasi-experimental pre and post one sample test design. Sampling technique used consecutive sampling technique on 33 people. Data analysis using paired t-test. The results showed that before the Valsalva maneuver the AVF stabbing pain scale was 4.82 (SD=1.402) and after the Valsalva maneuver the AVF stabbing pain scale was 3.45 (SD=1.301). There is a difference in the AVF stabbing pain scale before and after the Valsalva maneuver technique for hemodialysis patients with a p value of 0.000. It is hoped that the Valsalva maneuver technique can be an independent nursing intervention in reducing stabbing pain so that the comfort of hemodialysis patients increases. Keywords: Arteriovenous fistula, hemodialysis, stabbing pain, valsalva maneuver
Valsalva Maneuver to Decrease Pain Intensity During Arteriovenous Fistula Insertion in Hemodialysis Patients Mahruri Saputra; Ikhsanuddin Ahmad Harahap; Sutomo Kasiman
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23, No 2 (2020): July
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i2.645

Abstract

AV fistula allows external vascular access for hemodialysis patients. Because hemodialysis patients experience puncture wounds and stabbing pain approximately 300 times a year, development of methods to decrease pain intensity are of great importance. Some techniques, such as the Valsalva maneuver, are known to reduce pain. This study aims to assess the effect of the Valsalva maneuver on decreasing the intensity of AV fistula pain in patients receiving hemodialysis. The quasi-experimental research of pre and post without control applying consecutive sampling to get as many as 63 respondents. Pain intensity was measured by using the Numerical Pain Rating Scale (NPRS). The Valsalva maneuver was performed during insertion of the AV fistula needle for 16–20 seconds. The results showed significant differences in pain intensity between before and after the intervention with the difference in mean that is 1.35 (SD = 0.54), t = 19.70, p = 0.001. The Valsalva maneuver is effective in reducing the pain of AV fistula insertion because it stimulates the vagus nerve to induce an antinociceptive effect. Nurses are highly recommended to teach the Valsalva maneuver to patients undergoing routine hemodialysis. Abstrak Pemberian Teknik Manuver Valsalva terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Penusukan Arteriovenous Fistula pada Pasien Hemodialisis. Arteriovenous (AV) fistula merupakan akses vaskuler eksternal pasien hemodialisis. Pasien hemodialisis mengalami luka tusuk dan nyeri akibat penusukan sekitar 300 kali setahun sehingga perlu diberi tindakan untuk membantu mengatasinya. Beberapa teknik diketahui dapat menurunkan nyeri seperti teknik Valsalva manuver. Penelitian ini bertujuan menilai efek teknik Valsalva manuver terhadap penurunan intensitas nyeri penusukan AV fistula pada pasien hemodialisis. Penelitian quasi eksperimen pre dan post tanpa kontrol menerapkan consecutive sampling untuk mendapatkan sebanyak 63 responden. Intensitas nyeri diukur menggunakan Numerical Pain Rating Scale (NPRS). Valsalva manuver dilakukan saat penusukan jarum AV fistula selama 16-20 detik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi dengan selisih mean yaitu 1,35 (SD=0,54), t=19,70, p=0,001. Valsalva manuver efektif menurunkan nyeri penusukan AV fistula karena menstimulasi saraf vagus dalam menginduksi efek antinociceptif. Teknik Valsalva manuver sangat direkomendasikan kepada perawat untuk mengajarkan teknik ini pada pasien yang menjalani hemodialisis rutin. Kata Kunci: AV fistula, hemodialisis, intensitas nyeri, Valsalva manuver
KOMPRES DINGIN TITIK LI-4 KONTRA LATERAL TANGAN MENEKAN RESPON NYERI SELAMA INVASIF ARTERIOVENOUS FISTULA (AVF) PASIEN HEMODIALISA Mahruri Saputra; Herlina A.n Nasution
Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo) Vol 8 No 02 (2020): DESEMBER
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jpd.v8i02.1175

Abstract

Latar Belakang: Penusukan Arteriovenous fistula (AVF) akan menimbulkan nyeri berulang yang dapat mengganggu psikologis dan kenyamanan pasien yang menjalani hemodialisa. Salah satu terapi nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk menurunkan nyeri yaitu kompres dingin pada titik LI-4. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi efektifitas kompres dingin titik LI-4 terhadap penurunan nyeri penusukan AVF pada pasien hemodialisa. Metode: Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain quasi experiment pre and post one sampel test. Pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling dengan jumlah 33. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Pain Numerical Rating Scale. Analisis data menggunakan Paired T-Test. Hasil: Sebelum dilakukan kompres dingin LI-4 rata-rata intensitas nyeri penusukan AVF 5,36 (SD=1,47) dan sesudah pemberian kompres dingin titik LI-4 rata-rata intensitas nyeri penusukan AVF 3,30 (SD=0,95). Hasil uji didapatkan ada perbedaan intensitas nyeri penusukan AVF sebelum dan sesudah kompres dingin titik LI-4 pasien hemodialisa (p=0,000). Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan antara intensitas nyeri penusukan AVF sebelum dan sesudah pemberian kompres dingin titik LI-4. Saran: Diharapkan intervensi kompres dingin titik LI-4 dapat menjadi intervensi mandiri untuk mengurangi nyeri penusukan sehingga bisa meningkatkan kenyaman pasien hemodialisa
Differences in Levels of Depression in Elderly Who Take Curse and Do Not Take Curse in Ingin Jaya District, Aceh Besar Eridha Putra; Mahruri Saputra; Martunis Martunis
Jurnal Smart Keperawatan Vol 9, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/jskp.v9i2.690

Abstract

The elderly are old people who already have a lot of time to practice their religious activities, including taking part in recitations. The elderly who do not regularly participate in recitation activities experience depressive symptoms such as; a lack of confidence, feeling lonely, and loss of enthusiasm and hope in life. This study aims to determine the difference in the level of depression in the elderly who attend recitations and do not attend recitations at Kaye Lee Village, Ingin Jaya District, and Aceh Besar District. This research is quantitative with a comparative descriptive approach. The number of respondents in this study was 88 seniors, with the condition 44 elderly people attended the recitation and 44 did not attend the recitation. Sampling was carried out using purposive sampling. The results showed that results of the Mann-Whitney test showed that the mean rank level of depression in the elderly in the group taking part in recitation was 38.52 and in the group not attending recitation was 50.49 and the p-value was 0.025. The level of depression in the group attending the recitation was lower than the group who did not attend the recitation, meaning that the elderly who were active in recitation activities had a lower risk of experiencing depression. It is recommended that the results of this study form the basis for establishing programs to empower the elderly in the community, such as recitation programs in the village for social interaction and spiritual needs with the surrounding community, especially on aspects of the quality of life for the elderly in facing old age.Keywords: depression; elderly; recitationPerbedaan Tingkat Depresi pada Lansia yang Mengikuti Pengajian dan Tidak Mengikuti Pengajian di Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh BesarABSTRAK Lansia merupakan usia lanjut yang sudah memiliki banyak waktuuntuk mengamalkan kegiatan keagamaannya termasuk mengikuti pengajian. Lansia yang tidak mengikuti kegiatan pengajian secara rutin mengalami gejala-gejala depresi seperti merasa kesepian, kurang percaya diri, kehilangan semangat dan harapan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan tingkat depresi pada lansia yang mengikuti pengajian dan tidak mengikuti pengajian di Desa Kaye Lee Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan deskriptif comparative. Jumlah responden dalam penelitian inisebanyak 88 orang lansia, dengan ketentuan lansia yang mengikuti pengajian 44 orang dan tidak mengikuti pengajian 44 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari hasil  uji  Mann-whitney  didapatkan  nilai  mean  rank  tingkat depresi lansia pada kelompok megikuti pengajian  sebesar  38,52  dan  pada  kelompok  tidak mengikuti pengajian 50,49 serta nilai p-value  0,025. Tingkat depresi pada kelompok mengikuti pengajian lebih rendah dibandingkan kelompok yang tidak mengikuti pengajian, artinya lansia yang aktif dalam kegiatan pengajian memiliki resiko lebih rendah dalam mengalami depresi. Disarankan hasil penelitian ini menjadi dasar penetapan program-program pemberdayaan lansia dalam masyarakat, seperti program pengajian di desa untuk interaksi sosial dan kebutuhan spiritual dengan masyarakat sekitar, terutama pada aspek kulitas hidup lansia dalam menghadapi masa tua.Kata Kunci: depresi; lansia; pengajian
Valsalva Maneuver to Decrease Pain Intensity During Arteriovenous Fistula Insertion in Hemodialysis Patients Mahruri Saputra; Ikhsanuddin Ahmad Harahap; Sutomo Kasiman
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 2 (2020): July
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i2.645

Abstract

AV fistula allows external vascular access for hemodialysis patients. Because hemodialysis patients experience puncture wounds and stabbing pain approximately 300 times a year, development of methods to decrease pain intensity are of great importance. Some techniques, such as the Valsalva maneuver, are known to reduce pain. This study aims to assess the effect of the Valsalva maneuver on decreasing the intensity of AV fistula pain in patients receiving hemodialysis. The quasi-experimental research of pre and post without control applying consecutive sampling to get as many as 63 respondents. Pain intensity was measured by using the Numerical Pain Rating Scale (NPRS). The Valsalva maneuver was performed during insertion of the AV fistula needle for 16–20 seconds. The results showed significant differences in pain intensity between before and after the intervention with the difference in mean that is 1.35 (SD= 0.54), t= 19.70, p= 0.001. The Valsalva maneuver is effective in reducing the pain of AV fistula insertion because it stimulates the vagus nerve to induce an antinociceptive effect. Nurses are highly recommended to teach the Valsalva maneuver to patients undergoing routine hemodialysis. Abstrak Pemberian Teknik Manuver Valsalva terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Penusukan Arteriovenous Fistula pada Pasien Hemodialisis. Arteriovenous (AV) fistula merupakan akses vaskuler eksternal pasien hemodialisis. Pasien hemodialisis mengalami luka tusuk dan nyeri akibat penusukan sekitar 300 kali setahun sehingga perlu diberi tindakan untuk membantu mengatasinya. Beberapa teknik diketahui dapat menurunkan nyeri seperti teknik Valsalva manuver. Penelitian ini bertujuan menilai efek teknik Valsalva manuver terhadap penurunan intensitas nyeri penusukan AV fistula pada pasien hemodialisis. Penelitian quasi eksperimen pre dan post tanpa kontrol menerapkan consecutive sampling untuk mendapatkan sebanyak 63 responden. Intensitas nyeri diukur menggunakan Numerical Pain Rating Scale (NPRS). Valsalva manuver dilakukan saat penusukan jarum AV fistula selama 16-20 detik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi dengan selisih mean yaitu 1,35 (SD= 0,54), t= 19,70, p= 0,001. Valsalva manuver efektif menurunkan nyeri penusukan AV fistula karena menstimulasi saraf vagus dalam menginduksi efek antinociceptif. Teknik Valsalva manuver sangat direkomendasikan kepada perawat untuk mengajarkan teknik ini pada pasien yang menjalani hemodialisis rutin. Kata Kunci: AV fistula, hemodialisis, intensitas nyeri, Valsalva manuver
Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Pada Remaja Maulida Hanafiah; Mahruri Saputra; Reza Ayuni
Jurnal Asuhan Ibu dan Anak Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Asuhan Ibu dan Anak
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33867/jaia.v8i2.411

Abstract

Dismenore umumnya menjadi keluhan umum pada perempuan dan meskipun jarang berbahaya, dapat mengganggu aktivitas mereka. Remaja putri yang mengalami dismenore saat berada dalam proses pembelajaran mungkin mengalami penurunan semangat, gangguan konsentrasi, bahkan sulitnya menerima materi pembelajaran dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian jahe merah dalam meredakan nyeri dismenore pada remaja di MAN 3 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental dengan pretest dan posttest pada satu kelompok. Instrumen yang digunakan meliputi SOP pembuatan minuman jahe merah dan lembar observasi NRS (Numeric Rating Score). Hasil Penelitian di dapatkan bahwa dari 63 responden di MAN 3 Banda Aceh sebelum diberikan jahe merah didapatkan bahwa yang berada pada skala nyeri 0 (tidak nyeri) sebanyak 20,6%, nyeri ringan sebanyak 23,8%, nyeri sedang sebanyak responden 34,9% dan nyeri berat sebanyak 17,5%.Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengalami skala nyeri sedang yaitu 34,9% sebelum diberikan jahe merah dan skala nyeri dismenore siswi MAN 3 Banda Aceh setelah dilakukan diberikan jahe merah, yang berada pada skala nyeri 0 (tidak nyeri) 74,6%, dan memiliki nyeri ringan sebanyak 7,9% responden. Kesimpulan adalah Pemberian jahe merah efektif digunakan dalam menurunkan nyeri dismenore. Uji Wilcoxon signed-rank menunjukkan hasil signifikan (Asymp.sig 2-tailed) sebesar 0,000 < ? = 0,05
ANALYSIS OF THE CHARACTERISTICS OF COFFEE SHOP VISITORS ON PERCEPTIONS, KNOWLEDGE AND ATTITUDES OF COVID-19 TRANSMISSION IN BANDA ACEH Ferdi Riansyah; Mahruri Saputra; Eridha Putra
Aceh Sanitation Journal Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Corona Virus is a large family of viruses that are known to cause serious lung diseases, including the Middle East Respiratory Syndrome (MERS-). and the attitude of the spread of covid-19 in Banda Aceh City. Methods: This study was conducted using a quasi-questionnaire, with the Quantitative Analytical Method, with a cross sectional approach. The population in this study were visitors at 51 a coffee shop in the city of banda aceh, with inclusion criteria >17 years, did not do take away with exclusion criteria below <17 and take away with a sample of 264 people. Data collection was carried out by direct questionnaire, where this questionnaire had been tested for validity and reliability with cronbath alpha 0.709 tested on 20 people. The independent variable is the characteristics of coffee shop visitors and the dependent variable is the perception, knowledge and attitude of the spread of covid-19. The analysis carried out is the square test. This research has received approval from the Research Ethics Committee of the Faculty of Medicine, Syiah Kuala University RSUDZA with No: 067/EA/FK-RSUDZA/2021. Results: Chi square test showed that there was a relationship between the characteristics of coffee shop visitors Last Education with perception (p value = 0.002), knowledge (p value = 0.000), attitude (p value = 0.000), Work with knowledge (p value = 0.049), and Residence with attitude (p value = 0.040) the spread of covid-19 in Banda Aceh City. The results of the Chi square test also obtained a non-significant value between age and perception (p value = 0.160), knowledge (p value = 0.059), attitude (p value = 0.262), between gender and perception (p value = 0.148), knowledge (p value = 0.182), attitude (p value = 0.065), between work and perception (p value = 0.147), attitude (p value = 0.207), between residence and perception (p value = 0.481), knowledge (p value = 0.240), the spread of covid-19 in Banda Aceh City. Conclusion: There is a relationship between the characteristics of the last education with perceptions, knowledge and attitudes, work with knowledge and residence with attitudes. There is no relationship between age characteristics with perceptions, knowledge and attitudes, gender with perceptions Knowledge and attitudes, work with perceptions and attitudes, residence with perceptions and knowledge of the spread of covid 19 in Banda Aceh City.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PARITAS TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MELAKSANAKAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PMB ERNIATI Afdila, Reva; Saputra, Mahruri
Getsempena Health Science Journal Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/ghsj.v2i1.2090

Abstract

Antenatal care (ANC) merupakan suatu komponen dalam pelayanan kesehatan ibu hamil terpenting untuk meminimalkan serta menurunkan tingkat AKI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan paritas terhadap kepatuhan ibu hamil trimester III dalam melaksanakan kunjungan antenatal care di PMB Erniati, Amd.Keb Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara. Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan desain studi “cross sectional”, dengan sampel sebanyak 35 orang dari total sampling yaitu seluruh ibu hamil trimester III yang ada di PMB Erniati, Amd.Keb Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 sampai dengan 22 Agustus 2022 dengan metode pengukuran penyebaran kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan analisa univariat dan bivariat yang digunakan yaitu uji chi square. Hasil analisis univariat diperoleh bahwa tingkat pengetahuan ibu sebagian besar berada pada kategori kurang sebanyak 51%, paritas ibu sebagian besar berada pada kategori multipara sebanyak 57% dan kepatuhan ibu hamil trimester III dalam melaksanakan kunjungan antenatal care (ANC) sebagian besar berada pada kategori tidak patuh sebanyak 71% sedangkan hasil analisis bivariat diperoleh bahwa terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan ibu hamil trimester III dalam melaksanakan kunjungan antenatal care (ANC) dengan nilai p value sebesar 0.001 dan terdapat hubungan bermakna antara paritas dengan kepatuhan ibu hamil trimester III dalam melaksanakan kunjungan antenatal care (ANC) dengan nilai p value sebesar 0.000. Diharapkan kepada ibu hamil agar dapat menambah informasi dan pengetahuan mengenai hubungan pendampingan suami dengan tingkat kecemasan ibu dalam persalinan.
PERBANDINGAN TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI DENGAN TEKNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI APENDIKTOMI Heriyanda, Heriyanda; Mardhatillah, Mardhatillah; Saputra, Mahruri
Getsempena Health Science Journal Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/ghsj.v2i2.2253

Abstract

Postoperative appendectomy experience pain due to surgical wound surgery. Someone who experiences pain will have an impact on daily activities such as fulfilling the need for sleep rest. The finger grip technique is a combination of deep breathing relaxation and grasping the fingers using a relatively short time. The sensation that is felt when doing this technique gives a feeling of comfort, is more relaxed so that it can free mentally and physically from stress tension so that it can increase tolerance to pain. The purpose of this study was to determine the comparison between the finger grip relaxation technique and the Benson relaxation technique on reducing pain in postoperative appendectomy patients at dr. Zubir Mahmud Aceh Timur in 2022. The research method is a quasi-experimental or quasi-experimental research with a pre-test and post-test to group without control research design with a cross-sectional approach. Based on the Wilcoxon statistical test, there is a difference between the comparison of finger grip relaxation techniques and Benson relaxation on pain reduction in appendectomy patients. For finger grip relaxation, a significant value = 0.000 (p≤ 0.05). It can be concluded that there is a difference before and after finger grip relaxation. Furthermore, for Benson relaxation, a significant value = 0.000 (p ≤ 0.05). It can be concluded that there is a difference before and after the Benson relaxation is carried out. Thus it can be concluded that H0 is rejected and H1 means that there is a difference in the administration of the Finger Grip Relaxation Technique with the Benson Relaxation Technique for Reducing Pain in Post Appendectomy Surgery Patients in 2022. It is hoped that the nurse on duty in the operating room of dr. Zubir Mahmud, East Aceh District in order to be able to apply finger grip relaxation techniques and benson relaxation techniques to reduce pain in postoperative appendectomy patients. Abstrak Post operasi appendiktomi mengalami nyeri akibat bedah luka operasi. Seseorang yang mengalami nyeri akan berdampak pada aktivitas sehari-hari seperti pemenuhan kebutuhan istirahat tidur. Tekink genggam jari merupakan kombinasi antara relaksasi nafas dalam dan genggam jari-jari tangan mengunakan waktu yang relative singkat. Sensasi yang dirasakan ketika melakukan teknik ini memberikan perasaan nyaman, lebih rileks sehingga mampu membebaskan mental dan fisik dari ketegangan stress sehingga dapat meningkatkan toleransi terhadap nyeri . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan antara teknik relaksasi genggam jari dengan teknik relaksasi benson terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi apendiktomi di RSUD dr. Zubir Mahmud Aceh Timur tahun 2022. Metode Penelitian ini adalah penelitian penelitian eksperimen semu atau quasi eksperimen dengan desain penelitian pre-test and post test to group witthout control dengan pendekatan cross sectional.Berdasarkan uji statistik Wilcoxon ada perbedaan antara perbandingan teknik relaksasi genggam jari dengan relaksasi benson terhadap penururunan nyeri pada pasien apendiktomi.yait untuk relaksasi genggam jari nilai signifikan = 0,000 (p≤ 0,05) dapat disimpulkan ada perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi genggam jari. Selanjutnya untuk relaksasi benson nilai signifikan =0,000 (p ≤ 0,05) dapat disimpulkan ada perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi benson. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan H0 ditolak dan H1 artinya ada perbedaan pemberian Teknik Relaksasi Genggam Jari Dengan Teknik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Apendiktomi Tahun 2022. diharapakan kepada perawat yang bertugas di ruang bedah RSUD dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur agar dapat menerapkan tenknik relaksasi genggam jari dan teknik relaksasi benson terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi apendiktomi.
EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI DAN KECEMASAN SAAT PEMASANGAN INFUS PADA ANAK DI RSUD dr.ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Ilyas, Ilyas; Saputra, Mahruri; Halizasia, Gadis
Getsempena Health Science Journal Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/ghsj.v3i1.2593

Abstract

Latar Belakang :Terapi perilaku kognitif didasarkan pada pola pemikiran dan perilaku yang dapat mempengaruhi gejala dan ketidak mampuan yang mungkin menghambat proses penyembuhan. Pemasangan infus merupakan prosedur invasif dan merupakan tindakan yang sering di lakukan rumah sakit (Jeli, 2014). Berdasarkan data dari rekam medik RSU GMIM Pancaran Kasih Manado,jumlahanak yang dirawat di ruang anak selama setahun terakhir yaitu pada bulan April 2017-April 2018 berjumlah 1105 anak, 30% diantaranya merupakan anak usia prasekolah dan 50% anak usia prasekolah yang dirawat dipasang infus. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini yang berjudul “efektifitas kompres hangat terhadap tingkat nyeri dan kecemasan pada pasien anak di RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompres hangat terhadap nyeri anak usia sekolah saat pemasangan infus di DR.ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH.. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimen. Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Terhadap Intensitas Nyeri Dan Kecemasan saat Pemasangan InfusPada Anakdi RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian ini terdapat 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Populasi dalam penelitian ini adalah 119 pasien yang dipasang infus di Ruang ArafahAnak RSUD dr. Zainoel Abidin. Dan sampel yang didapatkan adalah 29 pasien Hasil: Berdasarkan hasil karakteristik responden diatas sebagian besar responden berjenis kelamin laki-lai dengan jumlah persentase sebesar 64,1%, sedangkan untuk urutan kelahiran anak pada anak ke 2 paling banyak dengan presentasi 55,4%, untuk usia anak 6-10 tahun sebesar 85,9%. Ada efektifitas pemberian kompres hangat terhadap intensitas nyeri dan kecemasan saat pemasangan infus Pada anak di rsud dr.zainoel abidin Banda aceh dengan p-value 0,000 (P<0,05).AsbtractCognitive behavioral therapy is based on patterns of thought and behavior that can influence symptoms and disabilities that may hinder the healing process. Insertion of an IV is an invasive procedure and is an action that is often carried out in hospitals (Jeli, 2014). Based on data from the medical records of RSU GMIM Pancaran Kasih Manado, the number of children treated in the children's room during the last year, namely in April 2017-April 2018, was 1105 children, 30% of whom were preschool age children and 50% of the preschool age children who were treated had intravenous drips. Based on the background description above, researchers are interested in conducting this research entitled "The effectiveness of warm compresses on the level of pain and anxiety in pediatric patients at Dr. when installing an IV at DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH. Method: This research used a Quasi Experimental design. This research design aims to determine the effectiveness of giving warm compresses on the intensity of pain and anxiety when installing an IV in children at the Zainoel Abidin Regional Hospital, Banda Aceh. This study contained 2 groups, namely a control group and an intervention group. The population in this study were 119 patients who had IVs installed in the Arafah Anak Room at RSUD dr. Zainoel Abidin. And the sample obtained was 29 patients. Results: Based on the results of the characteristics of the respondents above, the majority of respondents were male with a percentage of 64.1%, while for child birth order the 2nd child was the highest with a presentation of 55.4%, for children aged 6-10 years amounted to 85.9%. There is an effectiveness of giving warm compresses on the intensity of pain and anxiety when installing an IV in children at Dr. Zainoel Abidin Hospital in Banda Aceh with a p-value of 0.000 (P<0.05).