ABSTRAKLatar Belakang: Penyalahgunaan pemakaian narkotika di Indonesia telah diklasifikasikan sebagai kejahatan luar biasa. Sudah sejak lama pemerintah memprioritaskan pemberantasan penyalahgunaan narkotika. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat atau bahan berbahaya yang dimasukan kedalam tubuh manusia berupa bahan atau zat, baik dengan cara diminum, dihirup, maupun disuntikan yang kemudian dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan dan perilaku seseorang. Tujuan: mengetahui pengalaman narapidana narkotika dirutan kelas IIB kudus dalam pemenuhan bio-psiko-spiritual. Metode: jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Hasil Penelitian: penelitian ini berfokus pada satu tema yaitu narkoba sebagai doping. Bahwasannya efek dari narkoba yang menjadi alasan sebagai doping itu mengganggu proses spiritual, emosional, tingkah laku hingga kualitas tidur akibat nyeri. Tetapi dari semua itu hal yang dibutuhkan oleh partisipan adalah support system baik dari keluarga maupun lingkungan sekitar. Jadi, support system merupakan hal yang sangat penting untuk dapat mempengaruhi seseorang dalam proses spiritual, emosional, tingkah laku dan kualitas tidur akibat nyeri. Support system menjadi kunci dari proses rehabilitasi pengguna narkoba atau napza. Hal ini sejalan dengan teori keperawatan adaptasi Callista Roy yang dialami pecandu narkoba atau napza yang membutuhkan support system. Teori adaptasi Callista Roy mengungkapkan bahwa sistem adaptasi ini berupa respon perilaku individu yang dapat dikaji oleh perawat baik secara objektif maupun subjektif. Respon perilaku ini dapat menjadi umpan balik bagi individu maupun lingkungannya.Kata Kunci: Narapidana, Narkotika, Keperawatan Adaptasi Callista Roy