Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Mengenali dan Mencegah Progesivitas Hipertensi Pada Lansia di Desa Gondosari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus Wulan, Emma Setiyo; Listyarini, Anita Dyah; Arsy, Gardha Rias; Hindriyastuti, Sri; Purwandari, Nila Putri
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i1.324

Abstract

Penyakit hipertensi sering disebut the silent disease. Hipertensi dapat menyebabkan peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler, seperti jantung dan stroke. Umumnya penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan antara yang dapat dikontrol dan tidak dapat dikontrol. Untuk yang tidak dapat dikontrol seperti keturunan, jenis kelamin, dan umur. Sedangkan yang dapat dikontrol adalah kegemukan, merokok, serta konsumsi alcohol dan garam. Hipertensi dapat dicegah dengan pola hidup sehat melalui pengaturan pola makan yang baik, aktifitas fisik dan istirahat yang cukup. Berdasarkan data yang diperoleh dari wilayah desa Gondosari Kecamatan Gebog kelompok hipertensi yang mengeluh pusing sebanyak 36 %, dan 64 % tidak tahu tentang hioertensi dan sering mengkonsumsi kopi ataupun merokok.Dalam upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait hipertensi melalui penyuluhan langsung di desa tersebut. Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat tentang hipertensi. Metode yang digunakan adalah deskriptif, ceramah dan diskusi di desa Gondosari Kecamatan Gebog. Hasil dari kegiatanvpengabdian masyarakat ini dilihat dari peningkatan pengetahuan dan kemampuan peserta dalam berdiskusi dan tanya jawab secara tepat sesuai dengan materi yang telah diberikan sebelumnya Simpulan dari kegiatan pengabdian masyrakat ini adalah peserta terjadi peningkatan pengetahuan tentang hipertensi dan cara mencegah hipertensi. 
Optimalisasi Kader Keperawatan Kesehatan Jiwa Peduli Paliatif di Desa Binaan Jepang Pakis Kabupaten Kudus Arsy, Gardha Rias; Yusianto, Wahyu; Rubiyanto, Rubiyanto; Efendi, Kamal Agus; Wulan, Emma Setiyo
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i3.371

Abstract

Perawatan paliatif memberikan peran penting dalam perawatan kesehatan jangka panjang. Pada individu yang mengalami gejala yang berkaitan dengan nyeri, penyakit, dan penuaan, perawatan paliatif memberikan dukungan dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Pemberian pelayanan keperawatan membantu pasien mendapatkan perawatan paliatif yang mereka butuhkan untuk bantuan jangka panjang dari gejala serta peningkatan rasa kesejahteraan. Tujuan utama dari perawatan paliatif yaitu untuk mengurangi atau menghilangkan gejala yang menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien. Gejala yang berkaitan dengan penyakit seperti kanker, Parkinson, diabetes, dan Alzheimer semuanya dapat menyebabkan pasien mencari perawatan paliatif. Bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan kader kesehatan jiwa tidak hanya terfokus pada sakit fisik melainkan juga psikologis. Adapun tujuan dari kegiatan posyandu kesehatan jiwa adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemeberian pendidikan kesehatan jiwa, pencegahan dan penanganan secara dini dalam pemberian pelayanan kesehatan jiwa dimasyarakat. Sasaran Posyandu Kesehatan Jiwa cukup luas mencakup semua masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan jiwa tidak hanya terfokus pada masyarakat dengan gangguan jiwa berat. Posyandu Kesehatan Jiwa memiliki beberapa kegiatan rutin yaitu: 1) Kegiatan mendata jumlah pasien gangguan jiwa berat yang ada di desa binaan tersebut. 2) Kegiatan memberikan pemeriksaan dengan melibatkan pihak puskesmas dan instansi pendidikan kesehatan disekitar wilayah binaan dengan jangka waktu 1 bulan sekali. 3) Mendeteksi dini masyarakat yang memiliki resiko potensi mengalami gangguan kesehatan jiwa, 4) Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks masa tubuh, dan tekanan darah, 5) Kegiatan komunikasi teraupetik pada pasien gangguan jiwa yang sudah didata, 6) Kegiatan mendata proses pencetus terjadinya gangguan kesehatan jiwa, 7) Kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar di wilayahnya dengan pemanfaatan sumber daya tersedia termasuk upaya respon cepat sederhana dalam penanganan pra rujukan bagi pasien.
Edukasi Pencegahan Stunting Pada Ibu Balita di Posyandu Dahlia Desa Sadang Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Listyarini, Anita Dyah; Pujiati, Eny; Mubaroq, Muhammad Husni; Arsy, Gardha Rias; Rahmawaty, Annis; Wijaya, Hasty Martha; Pratiwi, Yulia; Palupi, Dian Arsanti; Setyoningsih, Heni; Sugiarti, Lilis; Yudanti, Gendis Purno; Susiloningrum, Dwi; Fitrianingsih, Sri; Hidayati, Rahmi; Sari, Dessy Mugita
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i1.418

Abstract

Masalah stunting di Indonesia merupakan salah satu ancaman yang serius dan memerlukan penanganan yang tepat. Para pemerintah sudah menanggulangi terjadinya stunting pada balita di Indonesia dengan menargetkan program penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang. Tujuan: Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami dan mengerti tentang stunting dan cara mengatasinya. Metode: ceramah, diskusi, tanya jawab mengenai Pencegahan Stunting pada Balita. Hasil : Pendidikan Kesehatan dengan melakukan penyuluhan merupakan intervensi yang tepat dilakukan pada orang tua balita karena akan memberikan pola pikir yang baik yang berdampak pada setiap pengambilan keputusan dan dalam berperilaku. Pembahasan: Audien yang hadir dalam acara ini ada 20 orang anak balita beserta orang tuanya, audien tampak responsif dan aktif dalam berdiskusi saat penyuluhan berlangsung. Simpulan: Ada perbedaan hasil pre test dan post test jawaban pertanyaan peserta mengenai pengertian stunting, penyebab stunting, tanda dan gejala stunting, dampak stunting, pencegahan stunting.
Sosialisasi dan Pencegahan Bullying di Posyandu Remaja Desa Tumpang Krasak Arsy, Gardha Rias; Listyarini, Anita Dyah; Mubaroq, Muhammad Husni; Budi, Ilham Setyo; Fitrianingsih, Sri; Wijaya, Hasty Martha; Setyoningsih, Heni; Khayati, Yulia Nur; Widyastuti, Erna
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i2.432

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses pemaknaan bullying pada remaja penindas (the bully). Subjek dalam penelitian ini yaitu dua remaja berusia 16-18 tahun yang pernah melakukan perilaku bullying pada teman sebaya atau teman satu sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Analisis dilakukan dengan metode analisis tematik theory driven. Dari kesimpulan diperoleh hasil bahwa perilaku bullying seperti memukul dan mengganggu korban bullying pada makna tingkat rendah dimaknai remaja penindas (the bully) sebagai kepuasan diri dan kesenangan diri yang didapatkan dari salah satu sumber pemaknaan yaitu hubungan personal. Perilaku bullying seperti memukul dan memperolok atau mengejek korban bullying pada makna tingkat tinggi dimaknai remaja penindas (the bully) sebagai langkah untuk menjadi “penguasa” dan sebagai proses pencarian jati diri yang didapatkan dari menggabungkan dan mengintegrasikan sumber-sumber pemaknaan seperti memenuhi kebutuhan dasar, hubungan personal, dan aktivitas bersenang-senang.
Profile of Elderly Independence in Tluwuk Village, Wedarijaksa Pati Widyaningsih, Heriyanti; Muniroh, Fitri Ambarwati; Fitriana, Vera; Arsy, Gardha Rias; Putri, Devi Setya; Faidah, Noor; Winarsih, Biyanti Dwi; Hartini, Sri; Pujiati, Eny
Journal Keperawatan Vol. 3 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58774/jourkep.v3i2.82

Abstract

Background: Elderly is a stage when a person enters the age of 60 years and above where changes occur in various aspects such as biological, cognitive, psychosocial, spiritual, and economic functions, which can affect the level of individual independence. Independence is related to a person's ability not to depend on others and not require full direction in carrying out activities. Elderly independence refers to the ability to carry out daily activities independently, make their own decisions, and meet their needs without assistance. Aspects of elderly independence include the ability to care for themselves such as eating, dressing, using the toilet, moving, bathing and eating independently. This independence can certainly be the main capital for the elderly in maintaining their health. Purpose: To find out the level of independence of the elderly in Tluwuk Village, Wedarijaksa Pati . Methods: The type of research used is quantitative descriptive with a survey design. The sample used in this study was the entire elderly population at the Tluwuk village health post as many as 30 respondents with a total sampling technique. The inclusion criteria include elderly people aged ≥ 60 years who live in Tluwuk village, are able to communicate fluently and are willing to be respondents. The instrument used to assess the function of independence is the Barthel Index. Results: Based on the results of the analysis, there were 16 elderly people in the independent category (53.3%), 13 people in the mild dependency category (43.3%) and 1 person in the heavy dependency category (3.3%). Conclusion: Almost half of the elderly in Tluwuk village have a good level of independence and can carry out daily activities without depending on or needing help from other people.
Pengaruh Terapi Mindfulness Spiritual Islam pada Kualitas Hidup Pasien CHF (Congestive Heart Failure) Arsy, Gardha Rias; Ansori, Mokamad; Winarsih, Biyanti Dwi; Hindriyastuti, Sri
Nursing Information Journal Vol. 4 No. 2 (2025): In Progress Issue
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/nij.v4i2.958

Abstract

Pendahuluan: Kualitas hidup CHF (Congestive Heart Failure) sangat penting dan merupakan perhatian khusus karena akan berdampak pada domain penting kualitas hidup pasien CHF diantaranya domain kesehatan fisik terdiri dari subdomain fisik dan fisiologi CHF (status kesehatan, gejala), intervensi medis perawatan kesehatan (efek samping obat, kejadian buruk, beban dalam minum obat dan lama pengobatan). Domain kesehatan mental pada pasien CHF yaitu psikologis dan emosional (depresi/ansietas, marah- marah, takut menularkan penyakit, persepsi sehat, dan spiritualitas) untuk itulah di berikan terapi mindfulness spiritual islam. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi mindfulness spiritual islam pada kualitas hidup pasien CHF (Congestive Heart Failure) di RSI Sunan KudusMetode: Penelitian dilaksanakan di RSI Sunan Kudus menggunakan jenis rancangan dalam penelitian ini adalah Quasy-eksperimental dengan Desain penelitian yang digunakan pre and post test Dengan jumlah responden 23 dengan menggunakan Uji analisa Wilcoxon test.Hasil: Hasil analisis statistik uji wilcoxon diperoleh p value = 0.002 lebih besar dari nilai tingkat kemaknaan ɑ <0.05. maka Ha ditolak dan Ho diterima. Terdapat kenaikan kualitas hidup pada pasien CHF yang mendapatkan terapi mindfulness spiritual dari 39,1% menjadi 47,8%.Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi mindfulness spiritual islam pada kualitas hidup pasien CHF di RSI Sunan Kudus. Perawat dapat mengimplementasikan terapi mindfulness spiritual islam untuk dijadikan tambahan terapi selain pengobatan farmakologi.
Meningkatkan Kualitas Hidup dan Kesehatan Mental Lansia dengan Pendekatan Biopsikososiospiritual Arsy, Gardha Rias; Wulan, Emma Setiyo; Hindriyastuti, Sri
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v2i2.57

Abstract

Dalam proses penuaan secara fisiologis yang dialami oleh lansia akan menyebabkan perubahan yang siknifikan pada beberapa aspek. Hal tersebut meliputi aspek fisik berupa penurunan fungsional tubh, aspek psikososial, aspek mental dan aspek spiritual. Berdasarkan perubahan tersebut para lansia harus dapat beradaptasi dengan keadaan. Tujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mental melalui pendekatan biopsikososiospiritual pada kelompok lanjut usia dengan jumlah peserta kegiatan sebanyak 63 orang yang masuk dalam posyandu lansia di Desa Gondangmanis. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan melalui tahapan: Persiapan, Sosialisasi, Pelaksanaan Kegiatan (Penjelasan materi, Simulasi dan Evaluasi) dan Penutup. Hasil berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa permasalahan yang dialami oleh peserta pada posyandu lansia yaitu diabetes mellitus, hipertensi (tekanan darah tinggi), pusing, nyeri otot dan nyeri sendi. Untuk permaslaahan psikologis yang dialami lansia yaitu anxietas dan insomnia serta distress spiritual. Kesimpulan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, gambaran pemahaman tentang upaya peningkatan derajat kesehatan melalui pendekatan biopsikospiritual pada kelompok lanjut usia melalui edukasi dan simulasi mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Pengaruh Terapi Mindfulness Spiritual Islam pada Kualitas Hidup Pasien CHF (Congestive Heart Failure) Arsy, Gardha Rias; Ansori, Mokamad; Winarsih, Biyanti Dwi; Hindriyastuti, Sri
Nursing Information Journal Vol. 4 No. 2 (2025): Nursing Information Journal
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/nij.v4i2.958

Abstract

Pendahuluan: Kualitas hidup CHF (Congestive Heart Failure) sangat penting dan merupakan perhatian khusus karena akan berdampak pada domain penting kualitas hidup pasien CHF diantaranya domain kesehatan fisik terdiri dari subdomain fisik dan fisiologi CHF (status kesehatan, gejala), intervensi medis perawatan kesehatan (efek samping obat, kejadian buruk, beban dalam minum obat dan lama pengobatan). Domain kesehatan mental pada pasien CHF yaitu psikologis dan emosional (depresi/ansietas, marah- marah, takut menularkan penyakit, persepsi sehat, dan spiritualitas) untuk itulah di berikan terapi mindfulness spiritual islam. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi mindfulness spiritual islam pada kualitas hidup pasien CHF (Congestive Heart Failure) di RSI Sunan KudusMetode: Penelitian dilaksanakan di RSI Sunan Kudus menggunakan jenis rancangan dalam penelitian ini adalah Quasy-eksperimental dengan Desain penelitian yang digunakan pre and post test Dengan jumlah responden 23 dengan menggunakan Uji analisa Wilcoxon test.Hasil: Hasil analisis statistik uji wilcoxon diperoleh p value = 0.002 lebih besar dari nilai tingkat kemaknaan ɑ <0.05. maka Ha ditolak dan Ho diterima. Terdapat kenaikan kualitas hidup pada pasien CHF yang mendapatkan terapi mindfulness spiritual dari 39,1% menjadi 47,8%.Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi mindfulness spiritual islam pada kualitas hidup pasien CHF di RSI Sunan Kudus. Perawat dapat mengimplementasikan terapi mindfulness spiritual islam untuk dijadikan tambahan terapi selain pengobatan farmakologi.
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI DESA TUMPANG KRASAK KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS Putri, Salsabila Sofiana; Widyaningsih, Heriyanti; Ambarwati, Ambarwati; Faidah, Noor; Hartini, Sri; Winarsih, Biyanti Dwi; Arsy, Gardha Rias
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Profesi Keperawatan (JPK)
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v12i1.224

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Hipertensi pada lansia dikaitkan dengan proses penuaan yang terjadi pada tubuh. Semakin bertambah usia seseorang, tekanan darah juga semakin meningkat. Meskipun proses penuaan memang sesuatu yang alami, lansia dengan hipertensi tetap berisiko mengalami komplikasi penyakit yang lebih serius. Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah arteri menjadi semakin keras dan tidak elastis.Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah jadi semakin kaku dan kinerja jantung dalam memompa darah jadi semakin berat. Akibatnya, tekanan darah jadi meningkat. Selain itu, perubahan hormon setelah menopause juga bisa menyebabkan hipertensi pada wanita lansia. Kadar hormon estrogen yang menurun setelah menopause membuat pembuluh darah arteri mengeras dan tegang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Desa Tumpang Krasak Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional, desain penelitian yang digunakan adalah metode survei. Instrumen penelitian berupa kuesioner tentang pola makan berisi 39 pernyataan. Subyek penelitian adalah lansia yang menderita hipetensi di Desa Tumpang Krasak Kecamatan Jati Kabupaten Kudus, dengan rentang usia lansia > 60 tahun dan lansia dengan tekanan darah >120->160mmHg/ >80-100mmHg di Desa Tumpang Krasak Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Teknik sampling menggunakan rumus arikunto dengan jumlah responden 56 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Tumpang Kasak Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Hasil: Pola Makan yang dikonsumsi pada lansia adalah pola makan tidak baik sebanyak 35 responden (62,5%). Untuk kejadian hipertensi pada lansia adalah hipertensi stadium II sebanyak 37 responden (66,1%). Simpulan:  Pola Makan yang dikonsumsi pada lansia adalah pola makan tidak baik sebanyak 35 responden (62,5%), dan kejadian hipertensi pada lansia adalah hipertensi stadium II sebanyak 37 responden (66,1%).   Kata Kunci: Pola Makan, Kejadian Hipertensi, Lansia. 
PENGALAMAN NARAPIDANA NARKOBA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SPIRITUAL DENGAN PENDEKATAN TEORI KEPERAWATAN ADAPTIF CALLISTA ROY Arsy, Gardha Rias; Pratama, Afriansyah Mikzan Puja; Budi, Ilham Setyo
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 12, No 2 (2025): Jurnal Profesi Keperawatan (JPK)
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v12i2.228

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Penyalahgunaan pemakaian narkotika di Indonesia telah diklasifikasikan sebagai kejahatan luar biasa. Sudah sejak lama pemerintah memprioritaskan pemberantasan penyalahgunaan narkotika. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat atau bahan berbahaya yang dimasukan kedalam tubuh manusia berupa bahan atau zat, baik dengan cara diminum, dihirup, maupun disuntikan yang kemudian dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan dan perilaku seseorang. Tujuan: mengetahui pengalaman narapidana narkotika dirutan kelas IIB kudus dalam pemenuhan bio-psiko-spiritual. Metode: jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Hasil Penelitian: penelitian ini berfokus pada satu tema yaitu narkoba sebagai doping. Bahwasannya efek dari narkoba yang menjadi alasan sebagai doping itu mengganggu proses spiritual, emosional, tingkah laku hingga kualitas tidur akibat nyeri. Tetapi dari semua itu hal yang dibutuhkan oleh partisipan adalah support system baik dari keluarga maupun lingkungan sekitar. Jadi, support system merupakan hal yang sangat penting untuk dapat mempengaruhi seseorang dalam proses spiritual, emosional, tingkah laku dan kualitas tidur akibat nyeri. Support system menjadi kunci dari proses rehabilitasi pengguna narkoba atau napza. Hal ini sejalan dengan teori keperawatan adaptasi Callista Roy yang dialami pecandu narkoba atau napza yang membutuhkan support system. Teori adaptasi Callista Roy mengungkapkan bahwa sistem adaptasi ini berupa respon perilaku individu yang dapat dikaji oleh perawat baik secara objektif maupun subjektif. Respon perilaku ini dapat menjadi umpan balik bagi individu maupun lingkungannya.Kata Kunci: Narapidana, Narkotika, Keperawatan Adaptasi Callista Roy