Background: ICU patients often experience pain, particularly as a result of mechanical ventilation through endotracheal intubation. One common complication after extubation is a sore throat (POST), which can interfere with comfort, hemodynamic stability, and delay recovery. Purpose: To determine the effect of Swedish foot massage and cold compresses on the neck on post-extubation pain. Method: A case study of three research subjects was conducted using Evidence-Based Nursing (EBN) implementation, based on PICO analysis. Swedish foot massage and cold compress therapy were administered three consecutive times, each lasting 15 minutes. The intervention was administered from April 26 to May 1, 2025. Results: There was a significant decrease in pain levels experienced by the study subjects after the intervention. This decrease was not only evident from the Visual Analog Scale (VAS) measurements but also supported by hemodynamic data such as decreased blood pressure, pulse rate, and MAP, reflecting the physiological response to pain reduction. Conclusion: The combination of Swedish foot massage and cold compress therapy has been proven effective in reducing pain levels in post-extubation patients in the ICU, with more optimal results if given repeatedly. Keywords: Cold Compress; Post-Extubation Pain; Swedish Foot Massage. Pendahuluan: Pasien di ruang ICU sering mengalami nyeri, terutama akibat penggunaan ventilator mekanik melalui tindakan intubasi endotrakeal. Salah satu komplikasi umum pasca ekstubasi adalah nyeri tenggorokan atau POST (Post Operative Sore Throat) yang dapat mengganggu kenyamanan, kestabilan hemodinamik, serta memperlambat pemulihan. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi Swedish foot massage dan kompres dingin pada leher terhadap nyeri post ekstubasi. Metode: Studi kasus pada tiga subjek penelitian dilakukan dengan implementasi Evidance Based Nursing (EBN) yang mengacu pada analisis PICO sebagai dasar intervensi. Intervensi terapi Swedish foot massage dan kompres dingin dilakukan selama 3 kali berturut turut dengan durasi 15 menit setiap sesinya. Pemberian intervensi dilakukan dari tanggal 26 April – 1 Mei 2025. Hasil: Terjadi penurunan yang signifikan pada tingkat nyeri yang dirasakan oleh subjek penelitian setelah pemberian intervensi,. Penurunan ini tidak hanya terlihat dari hasil pengukuran menggunakan skala VAS (Visual Analog Scale), tetapi juga diperkuat oleh data hemodinamik seperti penurunan tekanan darah, denyut nadi, dan MAP yang mencerminkan respons fisiologis terhadap berkurangnya nyeri. Simpulan: Kombinasi terapi Swedish foot massage dan kompres dingin terbukti efektif menurunkan skala nyeri pada pasien post-ekstubasi di ruang ICU, dengan hasil yang lebih optimal jika diberikan secara berulang. Kata Kunci: Kompres Dingin; Nyeri Post Ekstubasi; Swedish Foot Massage.